- Sabun Mandi
VIVA.co.id – Sabun pembersih wajah, merupakan salah satu produk perawatan kulit paling wajib bagi setiap orang. Sabun tersebut, menjadi sebuah kebutuhan yang tidak akan terlewatkan, karena mampu menjaga kebersihan dan kesehatan kulit.
Di pasaran, banyak berbagai jenis sabun yang disesuaikan dengan jenis kulit. Namun, tak sedikit juga masih banyak prefensi orang yang memilih sabun wajah dengan busa yang banyak.
Meskipun busa pada sabun memiliki cukup manfaat untuk kebersihan kulit. Namun, bukan berarti hal itu menjadi indikator kualitas sebuah produk sabun pembersih wajah.
Menurut dr Melyawati Hermawan SpKK, sabun yang memiliki banyak busa dengan hasil yang kesat sangat baik menghilangkan minyak pada wajah. Namun, tidak semua orang membutuhkan sabun dengan jenis yang seperti itu.
"Banyak orang Indonesia sangat suka sabun yang banyak busa dan kesat, tetapi sebenarnya tak semua orang cocok dengan sabun itu. Sebab, jumlah busa dalam sabun pembersih wajah tidak menjamin hasil yang diberikan lebih optimal ketimbang sabun pembersih wajah yang tidak berbusa," ujar dr Melyawati kepada VIVA.co.id belum lama ini.
Dia menuturkan, hasil yang kesat bukan berarti bersih. Namun, itu adalah kondisi kulit kering akibat efek samping kandungan pH (derajat keasaman) yang terlalu tinggi.
Sabun pembersih wajah yang mengandung busa terlalu banyak akan memicu rangsangan dan dermatitis. Sebab, alkali yang menjadi bahan dasar sabun memiliki efek negatif bagi kulit, yang berakibat kondisi terlalu kering.
"Sabun yang kesat, atau yang banyak busa bukan berarti bersih malah sabun itu wajah akan membuat kulit menjadi kering. Kondisi ini sangat tidak bagus, karena malah mengurangi kelembapan alami kulit wajah. Apalagi, diaplikasikan dengan cara digosok kasar pada wajah," ujarnya. (asp)
