- Viva.co.id/Linda Hasibuan
VIVA.co.id – Penyakit Scleroderma merupakan penyakit jaringan ikat kronis yang digolongkan sebagai salah satu penyakit reumatik autoimun. Penyakit tersebut paling sering menyerang wanita.
Scleroderma merupakan penyakit kompleks dengan kemungkinan banyak gejala yang dapat memengaruhi banyak bagian tubuh. Meski belum diketahui secara pasti penyebabnya, penyakit ini mengharuskan si penderita mengonsumsi obat terus menerus.
Ini pula yang dijalani seorang wanita bernama Patrisia Ayu yang didiagnosa terserang Scleroderma sejak usia 11 tahun. Selama belasan tahun, wanita berusia 28 tahun ini mengalami penurunan fisik yang drastis bahkan menyerang kulit putihnya.
"Ya saya didiagnosa penyakit ini sejak umur 11 tahun dan umur saya saat ini 28 tahun. Kulit saya awalnya putih tapi lama-lama abnormal menggelap, licin dan bintik-bintik putih," ujar Patrisia kepada VIVA.co.id.
Dia menuturkan bahwa tak hanya menyerang kulit, organ dalam tubuhnya seperti paru-paru pun sudah mulai menurun fungsi kerjanya. Sehingga wanita asal Pemalang ini tidak bisa jalan jauh dan sesak napas.
Untuk pengobatannya, Patrisia mengungkapkan tidak boleh putus mengonsumsi obat-obatan setiap hari. Tidak hanya itu, penyakit Scleroderma juga membuat berat badannya turut menyusut drastis.
Bahkan tampak jari jemarinya yang semula normal pun tampak sudah tidak sempurna. Penyakit tersebut membuat sendi jari jemarinya menjadi kaku dan tertekuk kaku.
Kendati begitu berat dia rasakan, namun Patrisia merasa bersyukur dapat berkontribusi untuk mencerdaskan anak bangsa. Bahkan dia pun kini menjadi Founder and Chair Yayasan Scleroderma Indonesia.