Waspada Hipertensi dan Diabetes Picu Gagal Ginjal Kronik

Ilustrasi hipertensi.
Sumber :
  • Pixabay/stevepb

VIVA.co.id – Berdasarkan laporan ketujuh, Indonesia Renal Registry di tahun 2014, 56 persen pasien gagal ginjal kronik tergolong dalam usia produktif di bawah 55 tahun. Insiden tahunan sebanyak 35 ribu kasus pada cuci darah.

Kolesterol Hingga Diabetes Bermunculan Usai Lebaran? Dokter Ungkap Penyebab dan Cara Atasinya

Ketua Perhimpunan Nefrologi Indonesia (Pernefri) Jakarta, dr. Tunggul Situmorang, SpPD-KGH mengatakan, satu dari 10 penduduk Indonesia mengalami gagal ginjal kronik.

“Dua faktor utama dari sakit ginjal adalah hipertensi dan diabetes. Keduanya merupakan penyebab 2/3 kasus gagal ginjal kronik," kata Tunggul saat ditemui di Jakarta, Rabu 16 Agustus 2017.

Segar dan Wangi, Inilah Khasiat Daun Mint untuk Penderita Diabetes

Salah satu fungsi ginjal adalah memproduksi eritrosit, sehingga ketika seseorang menderita sakit ginjal, dia akan terlihat pucat.

Selain itu, Tunggul menambahkan, ginjal juga berfungsi untuk mengatur asam basa darah dan keseimbangan air mineral. Jadi, ketika fungsi ini terganggu, akan menimbulkan bengkak di kaki.

5 Penyakit yang Sering Mengintai Usai Lebaran, Jangan Terlena Makan Opor dan Kue Kering!

"Kadar kalium dan natrium tubuh juga terganggu. Kalau kalium terlalu tinggi bisa membuat jantung berhenti, karena itu penderita sakit ginjal dilarang makan buah," ujar Tunggul.

Jika ginjal sudah mengalami gangguan, maka tidak ada cara untuk mengembalikannya. Satu-satunya cara yang bisa Anda lakukan adalah mencegahnya jangan sampai terjadi.

"Kontrol gula darah, tekanan darah, dan jaga berat badan," ujar Tunggul.

Serta, cukup minum air putih, tidak berlebih dan kurang. Karena, terlalu banyak minum bisa memperberat tugas ginjal. Sementara kurang minum, bisa menyebabkan dehidrasi.

"Stop merokok, hindari konsumsi obat tanpa saran dokter, dan selalu cek fungsi ginjal," kata Tunggul.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya