Menguak Gaya Hidup Tak Sehat di Kalangan Dokter

Ilustrasi pelayanan medis.
Sumber :
  • Pixabay

VIVA.co.id – Sebagian besar orang awam selalu berpikir, kehidupan seseorang yang berprofesi sebagai dokter selalu sehat dan memiliki gaya hidup yang berkualitas. Namun, hal itu ternyata tidaklah selalu benar. Sebagai manusia biasa, seorang dokter ternyata bisa juga memiliki pola hidup yang tak sehat.

Pengen Mulai Perawatan Kulit? Perhatikan Ini Biar Gak Terjerumus Klinik Abal-abal

Beberapa waktu lalu, publik pun dihebohkan dengan kabar meninggalnya beberapa dokter di usia muda. Sebagai seseorang yang berprofesi sebagai dokter, Sonia Wibisono mengungkapkan, sejumlah dokter di Indonesia kerap memiliki gaya hidup yang kurang sehat.

Hal itu, menurutnya, karena tingginya tensi pekerjaan mereka, sehingga membuat sebagian dokter itu abai untuk mengurus dan menjaga kesehatan dirinya sendiri.

6 Cara Efektif Mengurangi Mata Minus bagi Penderita dengan Tingkat Minus Rendah

"Karena dokter kan kerjanya keras, misalnya dia harus jaga malam. Apalagi, kayak dokter-dokter kebidanan, atau anestesi, dia harus jaga malam terus. Nah, itu kan capek dong, waktu tidurnya sedikit dan jam tidurnya kan juga enggak normal, jadi siang," ujar Sonia pada VIVA.co.id, saat ditemui di kawasan Pancoran, Jakarta Selatan, Senin 28 Agustus 2017.

Selain itu, serangan stres sebagai dampak dari pekerjaan berat yang harus dijalani oleh sejumlah dokter, terkadang membuat mereka jadi mengabaikan hal-hal yang seharusnya mereka hindari dalam urusan menjaga kesehatan.

Ruben Onsu Tes Kesehatan Sampai 48 Kali, Curiga Ada yang Janggal Sama Penyakitnya

"Biasanya, kan karena stres ya. Kadang ada dokter yang nyuruh orang enggak ngerokok, malah dianya yang ngerokok. Karena stres itu, mereka kan capek," kata Sonia.

Ketika ditanya mengenai anggapan sebagian masyarakat yang menilai jika saat para dokter sakit mereka justru enggan minum obat, Sonia justru membantahnya.

Sebab, dia menilai jika para dokter umumnya memang sudah paham akan kondisi tubuhnya sendiri, sehingga secara pribadi dia bisa memutuskan apakah harus mengonsumsi obat atau tidak.

"Enggak sih, minum obat mah tetap minum obat. Kalau saya mah minum obat, karena kita sudah tahu (kondisi tubuh sendiri)," ujarnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya