Kecoak Ternyata Bisa Menyebabkan Asma

Ilustrasi penderita asma.
Sumber :

VIVA.co.id – Kecoak ditakuti banyak orang. Banyak yang takut karena jijik. Bahkan, kecoak juga berbahaya karena dapat menimbulkan asma.

Warganet Terasa Berdebar dan Lemas Habis Konsumsi Salbutamol, Begini Penjelasannya

Menurut pakar medis, kecoak juga menjadi salah satu alergen yang dapat memicu asma. Hal ini terjadi saat kecoak sudah mati, lalu kulit kecoaknya kering dan beterbangan.

"Kecoak mati sama seperti bulu binatang yang dapat memicu alergi pada asma. Kulit kecoak yang mati kan bisa beterbangan dan bahaya saat terhirup oleh anak," ujar spesialis Paru, Prof. Faisal Yunus SpP, kepada VIVA.co.id di kawasan Kuningan, Jakarta, Kamis 28 September 2017.

Wamenkes Dante Ungkap 4 Biang Kerok Penyebab Polusi Udara

Faisal menegaskan bahwa kulit kecoak yang terhirup ke saluran pernapasan, akan memicu serangan asma. Terlebih, bagi mereka yang memiliki bakat atau sensitif terhadap alergi.

"Ada beberapa yang saluran nafasnya sensitif terhadap debu, kulit kecoak yang kering, bulu kucing, kutu rumah, Sehingga saat terhirup sedikit saja, bisa menimbulkan asma. Bahayanya lagi, pada kecoak yang sudah mati, kulitnya yang kering akan mudah terhirup oleh anak-anak di rumah," lanjut Faisal.

Polusi Udara Sebabkan ISPA, Asma hingga Penyakit Paru Obstruksi Kronis, Kata Menteri Kesehatan

Lingkungan rumah yang penuh debu, dan pencetus asma lainnya berbahaya bagi pernapasan anak-anak. Untuk itu, Faisal menegaskan pentingnya menjaga kebersihan rumah agar menjauhkan pencetus asma.

"Rajin dibersihkan sudut-sudut rumah agar kulit kecoak mati bisa dijauhkan dari anak. Ganti seprai secara rutin agar kutu rumah tidak menetap di dekat anak," ujarnya. (ren)

Ilustrasi paru-paru/rontgen/x-ray.

Tingkat Kematian Kanker Paru Tinggi, Dokter Ungkap Penyebab yang Sering Tak Disadari

Kanker paru masih menjadi salah satu penyebab kematian akibat kanker tertinggi di Indonesia. Data Kementerian Kesehatan mengungkapkan, setiap tahun ada sekitar 34 ribu.

img_title
VIVA.co.id
26 Februari 2024