- REUTERS/Paulo Whitaker
VIVA.co.id – Serangga kecil yang identik muncul tiap malam hari ini tidak hanya mengganggu kenyamanan tapi juga bisa menularkan penyakit berbahaya. Diambil dari sebuah data global mengenai binatang yang dapat menyebabkan kematian, diketahui bahwa nyamuk menyebabkan lebih banyak kematian dibandingkan ular dan binatang buas lainnya.
Menurut Dr. dr. Leonard Nainggolan, SpPD-KPTI dari Persatuan Peneliti Penyakit Tropik dan Infeksi (PETRI), kematian yang diakibatkan oleh ular jumlahnya 94 ribu per tahun. Namun, menurut data yang dikumpulkan tahun 2016, ada 725 ribu kematian yang diakibatkan oleh nyamuk setiap tahun.
"Bukan karena nyamuknya itu sendiri,melainkan karena nyamuk adalah vektor tular yang menularkan, baik dari manusia ke manusia atau dari binatang ke manusia," ujar Leo saat media briefing ‘Nyamuk Bandel, Perkembangan dan Wabah yang Ditimbulkan’ di Jakarta, Senin, 9 Oktober 2017.
Bahkan, lanjut Leo, Organisasi Kesehatan Dunia atau WHO pada 2016 menemukan 17 persen penyakit ditularkan oleh nyamuk. Penyakit ini telah mengakibatkan kematian satu juta orang setiap tahun. WHO juga menyebut bahwa ada lebih dari 2,5 miliar penduduk di 100 negara berisiko tertular demam berdarah.
"Malaria menyebabkan kematian 14 ribu orang per tahun terutama di Afrika. Sementara di Indonesia, kematian akibat demam berdarah masih tinggi," ujar Leo.