Bersifat Tajam, Ini Bahayanya Abu Vulkanik Bagi Manusia

Abu vulkanik Gunung Agung Bali.
Sumber :
  • VIVA/Bobby Andalan

VIVA –Gunung Agung hingga kini masih meletus. Berbagai material vulkanik dimuntahkan gunung setinggi 3.142 mdpl tersebut. Hingga kini, Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) mencatat gunung yang terletak di Kabupaten Karangasem itu telah memuntahkan material berupa lava yang masih mengisi lantai kawah, abu dan batuan panas yang terlontar hingga sejauh 4 kilometer.

Bandara Ngurah Rai Bali Ditutup Jumat ini

Kepala Sub Bidang Mitigasi Gunung Api Wilayah Timur PVMBG, Devy Kamil Syahbana menjelaskan, rekomendasi zona bahaya dalam radius 8 kilometer dengan perluasan sektoral 10 kilometer ke arah utara, timur laut, tenggara, selatan dan barat daya.

Dalam zona itu, Devy memprediksi bisa saja warga tersapu awan panas, lontaran batu dan material lainnya. 

Gunung Agung Erupsi Lagi, Abu Vulkanik Setinggi 500 Meter

"Itu sebabnya kami merekomendasikan zona bahaya itu harus dikosongkan. Kalau ini dipatuhi, kami percaya tidak ada jatuh korban," kata Devy, Kamis 30 November 2017.

Sementara untuk masyarakat di luar zona bahaya Devy memprediksi bisa saja terlanda bahaya abu vulkanik dan lahar hujan (biasa disebut lahar dingin). Khusus abu vulkanik Devy menjelaskan dengan detail. Abu vulkanik yang cukup halus bisa bertahan di langit berminggu-minggu, bahkan berbulan-bulan. Jika terjadi hujan, abu vulkanik akan turun ke permukaan tanah.

Warga Rasakan Hujan Abu Erupsi Gunung Agung, Bali Tetap Aman

Tanpa hujan, abu vulkanik juga bisa turun ke permukaan tanah. Tanpa dan dengan hujan sama-sama berbahaya bagi kesehatan manusia. 

"Abu vulkanik yang kering, artinya turun tanpa hujan bisa mengganggu pernapasan yaitu dengan mengiritasi pernapasan kita. Maka kami sarankan gunakan masker. Kami juga memakai masker, kok," tutur Devy.

Sementara abu vulkanik yang turun bersama hujan akan mengandung asam dan bersifat korosif serta iritan. 

"Kalau dia mengenai kulit dia bisa menyebabkan gatal-gatal. Kemudian kalau misalnya kena mata perih," ujarnya.

Sedapat mungkin Devy meminta menghindari kontak langsung dengan hujan yang mengandung abu vulkanik Gunung Agung. Jika terpaksa harus keluar, gunakan payung dan pakaian yang menutup seluruh tubuh.

"Hujan yang mengandung abu vulkanik mengandung kadar asam tinggi dan bisa membahayakan kulit. Kalau kita lihat abu vulkanik sepertinya halus. Tapi kalau dilihat melalui mikroskop dia seperti duri-duri, tajam," ujarnya.

Gunung Agung meletus, Kamis, 28 Juni 2018.

Erupsi Gunung Agung, Bandara Jember dan Banyuwangi juga Ditutup

Kedua bandara ditutup sementara hingga pukul 17.00 hari ini.

img_title
VIVA.co.id
29 Juni 2018