Sering Kunyah Permen Karet Sebabkan Pipi Tembam

Ilustrasi permen karet.
Sumber :
  • Pixabay/giesje

VIVA – Tidak sedikit wanita yang menginginkan wajah tirus agar nampak cantik dan menarik. Tapi, permasalahan pipi yang tembam, seringkali sulit diatasi oleh kaum hawa.

7 Penemuan Menarik Ini Ternyata Diciptakan dari Kesalahan, Apa Saja?

Pipi tembam ternyata dipicu oleh tiga hal yakni penumpukan lemak, perbesaran otot, serta bentuk tulang rahang. Pada mereka yang terlalu sering mengunyah, dapat memicu perbesaran otot rahangnya.

"60 persen wanita asia miliki wajah tembam karena mengunyahnya lebih besar daripada seharusnya. Kalau ada yang suka sering makan permen karet, itu kan membuat otot rahang berevolusi makin membesar. Makanan lainnya misal steik yang terlalu keras, jadi otot rahang menyesuaikan," ujar Aesthetic Doctor, dr. Kevin Maharis, kepada VIVA di kawasan Senayan, Jakarta, beberapa waktu lalu.

Hati-hati Ada Permen Karet Ganja

Selain karena faktor otot yang membesar, penumpukan lemak di pipi akibat terlalu banyak makanan yang dikonsumsi juga memicu wajah tembam. Untuk hal ini, diet bisa menjadi salah satu solusinya.

"Diet bisa meniruskan wajah tembam kalau memang penyebabnya adalah tumpukan lemak di pipi. Selama dietnya baik dan tidak berlebihan, wajah tirus bisa didapatkan. Karena kalau berlebihan, malah nampak pipi peyot dan terkesan tua," jelasnya.

Lewat Hal Ini, Tipe-X Siap Bawa Nostalgia

Satu hal lagi yang dapat memicu wajah tembam yaitu rahang yang besar. Untuk kondisi ini, diperlukan konsultasi dengan dokter jika ingin mendapatkan bentuk rahang yang proporsional dengan keseluruhan wajah.

"Kalau karena rahang yang besar, itu kan genetik, jadi tidak bisa dilakukan diet dan sebagainya. Harus konsul dengan dokter spesialis untuk dilakukan penanganan pada pengecilan rahang atau hal lainnya agar wajah proporsional."
 

Ilustrasi permen karet.

Benarkah Mengunyah Permen Karet Bisa Buat Orang Berhenti Merokok?

Berdasarkan data Global Adult Tobacco Survey 2021 yang diluncurkan Kementerian Kesehatan terjadi penambahan jumlah perokok dewasa sebanyak 8,8 juta orang

img_title
VIVA.co.id
10 Januari 2024