Lakukan Ini Agar Tak Tertular Difteri dari Tiupan Terompet

Ilustrasi-Penjual terompet menjelang Perayaan Tahun Baru
Sumber :
  • VIVAnews/Ikhwan Yanuar

VIVA – Meningkatnya pengetahuan dan kesadaran masyarakat akan wabah difteri yang kini mewabah, menimbulkan kekhawatiran berlebihan masyarakat terhadap penularan.

Kabupaten Garut KLB Difteri, Ini Tanda Gejala dan Cara Pencegahannya

Apalagi, menjelang malam pergantian tahun, masyarakat ragu untuk membeli terompet tahun baru, karena berkembang isu bahwa Difteri akan menyebar melalui tiupan terompet tahun baru, atau penggunaan alat makan bersama.

Beredarnya isu ini membuat Kementerian Kesehatan mengambil sikap dengan memberikan pemahaman bahwa pada dasarnya seseorang yang telah diimunisasi secara lengkap, artinya memiliki kekebalan spesifik terhadap penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi (PD3I), salah satunya Difteri.

Terompet Unik dari Daun Janur, Cara Warga Banyumas Sambut Tahun Baru

“Yang penting itu (riwayat) imunisasinya. Imunisasi itu bisa mencegah difteri. Kalau sudah imunisasi kan sudah kebal”, ujar Direktur Surveilans dan Kerantina Kesehatan Kemenkes RI, dr. Elizabeth Jane Soepardi, MPH, DSc., dilansir dari rilis yang diterima VIVA, Sabtu 30 Desember 2017.

Dijelaskan oleh dr. Jane bahwa masyarakat tidak diperbolehkan untuk bergantian menggunakan peralatan makan dengan penderita Difteri. Begitu pula dengan penggunaan terompet tahun baru, Kemenkes menyarankan, agar satu terompet diperuntukkan hanya untuk satu orang, tidak untuk ditiup secara bergantian.

Cegah Kasus COVID-19, Wali Kota Solo Larang Penjualan Terompet

“Menularnya paling kalau digunakan berpindah (bergantian). Ya, itu bisa, karena ludah kita menempel di mulut terompet. Penderita (Difteri) kan tidak boleh tukar menukar peralatan makan, sama saja kan salah satu penyebarannya bisa lewat air liur”, terang dr. Jane.

Ditambahkan oleh dr. Jane, namun perlu penelitian untuk dapat membuktikan apakah benar bahwa kuman Difteri bisa menular dengan cepat dari semburan ujung terompet. Karena, menurutnya, Difteri merupakan penyakit yang mudah menular dengan atau tanpa media terompet sekalipun.

“Penyebaran kuman penyebab Difteri ini sangat mudah, bisa melalui bicara atau bersin (yang tidak ditutup, bisa sejauh tujuh meter. Tidak perlu bantuan terompet”, tandas dr. Jane.

Secara khusus kepada masyarakat, dr. Jane mengingatkan, untuk tetap menjaga kebersihan dan menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat, menggunakan masker bila sedang sakit, dan upayakan tidak melakukan kontak dengan penderita Difteri.

Di masa liburan panjang menjelang tahun baru ini, Kemenkes juga mengingatkan masyarakat, agar senantiasa cukup beristirahat, dan memperhatikan asupan cairan dan makanan yang sehat.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya