Tak Perlu Diet Ketat, Lemak juga Penting Lawan Penyakit

Ilustrasi diet.
Sumber :
  • Pixabay

VIVA – Dengan berakhirnya masa liburan, banyak orang yang mulai mengeluhkan berat badan yang mulai bertambah. Tapi jangan terlalu khawatir, karena sebuah riset baru menemukan bahwa sel yang terdapat di dalam lemak bisa berperan penting dalam membantu tubuh melawan infeksi.

Diet Protein Tinggi, Solusi Turunkan Berat Badan dengan Kilat

Sebuah tim di US National Institute of Health melakukan penelitian menggunakan tikus dan monyet untuk menganalisis sel yang tersimpan dalam lemak. Investigator senior Yasmine Belkaid dan timnya kemudian menemukan kehadiran sebuah tipe sel imun dalam lemak tubuh tikus yang disebut dengan memori sel T.

Dikatakan dalam laporan New Scientist, memori sel T ini belajar melawan infeksi dari paparan patogen sebelumnya.

Sederet Tips Diet Sehat yang Aman Bagi Kesehatan Tubuh

"Sekali terpapar dengan patogen, mereka membentuk respons lebih kuat pada waktu mereka menghadapinya lagi di lain waktu," tulis para peneliti seperti dikutip laman The Independent.

Tikus bukan satu-satunya hewan yang tercatat menyimpan memori sel T dalam lemak tubuhnya. Memori sel T juga terdeteksi di dalam lemak tubuh monyet, yang juga diketahui melawan infeksi dengan efisien.

Ini 6 Makanan Diet Sehat yang Wajib Kamu Konsumsi

Ini artinya, sel memori yang tersimpan dalam lemak tubuh kita memiliki peran lebih penting dibandingkan yang sebelumnya disadari.

"Artinya bahwa jaringan lemak bukan hanya sebagai penampung sel memori, tapi sel memori itu memiliki fungsi yang lebih tinggi," ujar Belkaid.

Jaringan lemak ini, lanjut Belkaid, seperti ramuan ajaib yang bisa secara optimal mengaktifkan sel T.

Anthony Ferrante, profesor pengobatan rekanan di Columbia University menyatakan bahwa dia percaya penemuan ini membuktikan bahwa lemak harus dianggap sebagai organ imun, bersamaan dengan organ imun lainnya seperti kelenjar getah bening dan timus.

Meski memiliki lemak tubuh bisa bermanfaat, tapi memilikinya dengan sangat berlebihan masih sangat merusak bagi tubuh.

"Kita sekarang tahu bahwa lemak perut, yang khusunya ada di dalam dan sekitar organ seperti liver, berbeda dengan lemak subkutan dan terlaly banyak lemak perut membuat sensitivitas yang tubuh miliki terhadap insulin kita menurun," kata Dr Matthew Capehorn, GP dan Direktur Medis di Lighteife UK.

Capehorn menambahkan, kelebihan berat badan yang terus menerus atau jangka lama, akan ada kerusakan yang muncul di sel-sel dalam pankreas, sehingga membuat masalahnya semakin memburuk.
 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya