Seperempat Wanita Hamil Alami Masalah Kesehatan Mental

Wanita hamil.
Sumber :
  • Pixabay

VIVA – Dampak kesehatan mental dari masa kehamilan tidak hanya muncul saat bayi lahir saja. Sebuah studi di Inggris yang dilakukan oleh King's College London mengungkapkan bahwa seperempat dari wanita hamil mengalami masalah kesehatan mental selama hamil.

Gelapnya Dunia Pendidikan: Perundungan Mengancam Kesehatan Mental Calon Dokter Spesialis

Para peneliti merekrut 545 wanita hamil untuk menghadiri sesi antenatal di sebuah layanan kehamilan di tenggara London antara November 2014 hingga Juni 2016.

Para bidan menanyakan para wanita ini dua pertanyaan mengenai suasana hati mereka, sebuah metode yang diketahui sama efektifnya dalam mengidentifikasi masalah kesehatan mental dengan kuesioner 10 pertanyaan yang diisi oleh pasien.

Prof Tjandra: Ramai Kasus Depresi di Kalangan PPDS, Ini 5 Rekomendasi Tindak Lanjut Perlu Dilakukan

Mereka menemukan bahwa satu di antara empat wanita mengalami masalah kesehatan mental selama kehamilan. Sebelas persen di antaranya mengalami depresi, 15 persen mengalami kecemasan, 2 persen menderita gangguan makan, dan 2 persen menderita gangguan kompulsif obsesif, dan banyak lagi wanita lainnya yang mengalami kombinasi beberapa masalah.

Para peneliti percaya bahwa tanda kesengsaraan mental seringkali terabaikan karena ada asumsi bahwa wanita merasa bahagia ketika hamil, semua menyenangkan dan penuh kehidupan.

Memahami Depresi: Mengenali Tanda-Tandanya dan Cara Mencari Bantuan

"Ini adalah waktu akan banyaknya perubahan. Ada ada negosiasi ulang yang besar pada identitas wanita, kecemasan mengenai akan menjadi ibu seperti apa, dan itu seringkali mengaktifkan masalah dari masa kecilnya. Semua itu pemicu potensial dan trauma lama serta masalah yang sudah ada sebelumnya juga bisa kembali lagi," jelas psikolog klinis Dr Camilla Rosan dari Mental Health Foundation.

Dilansir laman Metro.co.uk, kehamilan bisa menjadi masa terjadinya kerentanan dan trauma fisik, dan efek dari isu kesehatan mental selama masa ini bisa bertahan lama, baik pada ibu maupun bayinya.

"Ketika Anda mengalami stres saat hamil, ini akan memicu perubahan kada hormon stres seperti kortisol dan adrenalin," kata Rosan.

Dia menambahkan, beberapa studi menunjukkan hal tersebut bisa berdampak pada perkembangan janin, memengaruhi prestasi akademiknya di kemudian hari dan menyebabkan masalah dengan perkembangan hubungan emosional.

Studi ini menunjukkan bahwa lebih dari yang sebelumnya diperkirakan bagi wanita untuk mengalami masalah kesehatan mental selama kehamilan, dan menekankan akan pentingnya menanyakan wanita hamil pertanyaan yang tepat tanpa penilaian tertentu.

Sangat penting bagi wanita untuk diberikan akses kepada layanan spesialis kesehatan mental maternal dengan cepat ketika mereka membutuhkannya, sehingga mereka tidak memendamnya dalam tekanan untuk tetap menjadi senang terhadap setiap momen kehamilannya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya