Mahasiswa IPB Sulap Limbah Kulit Udang Jadi Obat Luka Bakar

Kitosan dari kulit udang sebagai obat luka bakar
Sumber :
  • Dok. Humas IPB

VIVA – Inovasi pengobatan luka bakar baru diciptakan Antonius Sugiyanto, mahasiswa Departemen Teknologi Hasil Perairan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan (FPIK) Institut Pertanian Bogor (IPB). Anto, sapaan akrabnya, berhasil memanfaatkan kitosan pada kulit udang untuk menyembuhkan luka bakar.

4 ABG di Wonogiri Terluka Parah Akibat Racik Mercon, Kuku hilang hingga Kaki Terbakar 80%

Dalam rilis yang diterima VIVA, Rabu, 10 Januari 2018, penemuan obat itu berdasarkan penelitian yang dilakukan Anto di bawah bimbingan Dr. Pipih Suptijah dan Waras Nurcholis S.Si, M.Si.

Anto mengatakan, "Industri pengolahan udang banyak menghasilkan limbah kulit udang yang belum dimanfaatkan secara optimal. Limbah ini dapat diubah menjadi kitosan yang dapat dijadikan sebagai agen penyembuh luka.”

Top Trending: Tersebar Percakapan Habib Bahar dan Hercules hingga Santri Tewas Diduga Dianiaya

Selain itu, menurut Anto, kitosan dari limbah kulit udang juga berfungsi sebagai proliferasi sel, meningkatkan kolagenisasi, dan mengakselerasi regenerasi sel (re-epitelisasi) pada kulit yang terluka.

Dalam penelitian yang berjudul Penaeus Nanochitosan sebagai Biomaterial Medis untuk Penyembuhan Luka Bakar pada Tikus Sprague Dawley secara In Vivo, Anto memodifikasi kitosan menjadi nanokitosan yang memiliki ukuran partikel yang lebih kecil, sehingga bersifat reaktif. Selanjutnya, Anto menguji nanokitosan pada tikus Sprague Dawley secara in vivo.

Kartika Putri Ungkap Kronologi Penyakit Kulit yang Diidap, Awalnya Benjolan Air di Dahi dan Bibir

Pengaruh Waktu Sembuh

Hasil pengamatan makroskopis dan mikroskopis menunjukkan bahwa konsentrasi nanokitosan 2000 ppm, 1500 ppm, dan 1000 ppm memiliki pengaruh terhadap waktu sembuh dan persentase penyembuhan luka bakar pada hari ke-18 sebesar 99,6 persen; 98,7 persen; dan 93,8 persen.

Dengan hasil penelitiannya itu, Anto berharap dapat memberikan pilihan alternatif, sebagai bahan biomaterial medis pada penyembuhan luka bakar yang aman, praktis, dan memperkaya informasi bagi dunia farmasi mengenai manfaat nanokitosan.

“Saya berharap melalui penelitian ini dapat mengurangi limbah hasil pengolahan perikanan dan mengubahnya menjadi produk inovasi yang bernilai tambah, yaitu kitosan dari cangkang udang”, kata Anto. (ren)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya