Ngeri, Tenggorokan Pecah karena Menahan Bersin

Ilustrasi batuk.
Sumber :
  • YouTube/Massachusetts Institute of Technology (MIT)

VIVA – Bersin adalah hal terjadi secara alamiah ketika hidung terkena bahan-bahan iritan atau alergen. Meski sama sekali tidak berbahaya bagi tubuh, cara bersin yang salah justru bisa mencelakai diri sendiri.

Allah Benci Orang yang Menguap dan Mencintai Bersin

Pakar Telinga Hidung Tenggorokan menyebut bahwa cara bersin dengan menjepit hidung atau menahan mulut ternyata bisa menyebabkan cidera fisik yang serius.

Seorang pria berusia 34 tahun di Kota Leicester, Inggris, harus dilarikan ke Rumah Sakit karena pecah tenggorokan setelah menahan bersin. Tekanan bersin yang ditahan itu ternyata merobek jaringan lunak pada tenggorokannya.

Benarkah Bersin Tanda Tertular COVID-19?

Jurnal medis BMJ Case Reports menyebut kondisi tersebut sebagai “Perangkap Bersin”. Kondisi tersebut juga bisa merusak telinga atau bahkan memecahkan aneurisma otak.

Dilansir laman BBC, pria tersebut mengatakan bahwa dia merasakan sensasi muncul di lehernya sesaat dia menutup hidungnya saat bersin. Setelah itu ia merasakan sakit, kesulitan menelan dan kehilangan suara.

Bersin Ibarat Bom Atom Mini yang Meledak Lebih dari 2 Meter

Ketika ditangani tenaga medis didapati bahwa bagian lehernya bengkak dan nyeri. Ketika menjalani pemeriksaan sinar-X, terlihat udara keluar dari tenggorokannya ke jaringan lunak lehernya melalui pecahan itu.

Akibat kejadian tersebut, pria malang itu harus diberi makan lewat tabung selama tujuh hari untuk memberi waktu agar jaringannya sembuh.

Sangat Berbahaya

Dokter spesialis Teling Hidung Tenggorokan di Leicester Royal Infirmary, tempat pria tersebut dirawat, mengatakan bahwa yang dilakukan pasiennya itu sangat berbahaya.

"Menghentikan bersin melalui pemblokiran lubang hidung dan mulut adalah manuver yang berbahaya dan harus dihindari," ujar dokter itu.

Bersin bisa menyebarkan penyakit lewat bakteri dan virus yang dikeluarkan. Meski bagus untuk menahan agar bakterinya tidak mengenai orang lain, namun caranya tetap saja salah. 

"Sebaiknya menahannya dengan tisu pada jarak tertentu. Tidak dengan menekannya," ujar dia. (ren)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya