Demam Keong, Penyakit Langka Hanya di Indonesia

Menteri Kesehatan, Nila F Moeloek
Sumber :
  • Bayu Nugraha

VIVA – Schistosomiasis atau dikenal sebagai demam keong, merupakan penyakit langka yang hanya ada di wilayah Sulawesi Tengah, Indonesia. Demam keong disebabkan oleh cacing schistosoma japonicum yang menginfeksi manusia melalui perantara keong.

Ilmuwan Brasil Segera Pasarkan Vaksin 'Demam Keong'

Demam keong hanya ditemukan di 28 desa di enam kecamatan di Kabupaten Poso dan Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah.

"Keongnya bukan yang biasa kita lihat, tapi keong yang berukuran empat milimeter, sangat kecil. WHO sudah menegur kita, karena kita satu-satunya negara di Asia yang memiliki penyakit ini," ujar Menteri Kesehatan RI, Nila Moeloek, di Gedung Bappenas, Rabu 17 Januari 2018.

Daftar Caleg Dapil Jabar II Berpotensi Lolos ke Senayan: Cucun Ahmad, Denny Cagur hingga Aher

Lebih lanjut, Menkes memaparkan bahwa angka kejadian demam keong pada manusia berkisar antara 0,65 sampai 0,97 persen. Sementara, angka infeksi pada keong perantara dan hewan ternak, jauh lebih tinggi, yakni masing-masing 1,2-10,5 persen dan 5,5-40 persen.

"Pemicunya terkait dengan masih adanya lahan pertanian yang tidak dirawat dan dilengkapi dengan prasarana, seperti saluran drainase dan jaringan irigasi, sehingga cacing penyebab demam keong dapat berkembang biak," ungkap Menkes.

PKB Sebut Suara Parpol AMIN Belum Cukup Loloskan Hak Angket, PDIP Ditunggu Sikapnya

Adapun karena buruknya air minum dan sanitasi juga menyebabkan air tercemar cacing tersebut. Sehingga, Menkes menegaskan perlu adanya kontribusi dari berbagai pihak dalam memberantas demam keong, seperti sektor pertanian, lingkungan hidup, kelautan, serta penyedia sarana air bersih yang mudah dijangkau.

"Sudah 35 tahun penyakit ini ada di Indonesia, karena fokusnya awal pencegahan pada manusia saja dengan diberi sepatu boots, biar tidak injak keong. Tapi, kita butuh lebih dari itu yang mencakup pengobatan pada manusia dan hewan, rekayasa lingkungan, penyediaan air bersih dan sanitasi yang layak, serta perubahan pola hidup." (one)
 

Siput Berjalan di Atas Silet

Siput Ini Berjalan di atas Silet Tajam, Apa yang Terjadi ?

Siput memiliki gerak-gerik di luar dugaan dibanding hewan lain.

img_title
VIVA.co.id
29 Maret 2017