- VIVA/ Andri Mardiansyah/ Padang
VIVA – Rendang, ya siapa yang tak tahu dengan kuliner khas Sumatera Barat yang satu ini. Cita rasa yang khas dan unik, membuat Rendang kembali menyandang predikat sebagai makanan terlezat di dunia.
Di Sumatera Barat, olahan rendang tidak hanya berasal dari daging sapi segar. Sangat banyak bahan dasar yang bisa diolah menjadi rendang. Namun, tak seluruhnya dijual di satu tempat saja. Anda harus berburu untuk dapat menemukan varian lain selain rendang daging.
Nah, untuk menjawab tantangan dan memenuhi kebutuhan pasar, saat ini di Kota Padang, sudah ada rumah rendang yang menjual sedikitnya 17 varian masakan bewarna coklat dan kehitaman ini.
Adalah Koperasi Wanita Ikaboga Padang yang beralamat di Sekretariat Rumah Randang Jalan Ahmad Yani Kota Padang yang menjalani usaha ini. Ke-17 varian tersebut di antaranya, rendang daging, belut, tuna, jengkol, telur, suir, puyuh, paru, lokan, ayam, jamur, daun paku, ubi, udang dan kale. Semua varian itu merupakan hasil dari produksi ibu-ibu yang tergabung dalam Unit Mikro Kecil Menengah-UMKM di Kota Padang.
Dikatakan Wakil Ketua Ikaboga Padang Amalia Hafinar, setiap hari, ke-17 varian rendang ini dapat ditemui di Sekretariat Rumah Randang yang saat ini dikelola secara bersama-sama.
Selain dikemas sedemikian rupa untuk dijadikan oleh-oleh, para penikmat juga dapat menyantap rendang ini di ruangan yang dibuat seperti layaknya rumah sendiri.
"Mereka (pengunjung) dapat makan dengan duduk bersila di tempat yang kita sediakan. Suasana di sini, seperti rumah sendiri," kata Amalia Hafinar, Selasa 30 Januari 2018.
Soal harga kata Amalia, sangatlah murah jika dibandingkan dengan toko lain. Untuk kemasan rendang 2,5 ons yang sudah teruji, dan dijamin tahan selama tiga bulan, hanya dijual seharga Rp65 ribu.
Selama ini, terang Amalia, rata-rata para wisatawan, terutama yang datang dari mancanegara, hanya kenal rendang daging saja. Nah, dengan banyaknya varian lain selain daging sapi, maka rendang akan semakin dikenal banyak orang, dan kita pun turut serta melestarikan kekayaan kuliner khas Minangkabau.
Soal rasa, Amalia membeberkan, walau ada perbedaan, namun cita rasa khas rendang tidak hilang. Misal, redang daun paku, ubi, jamur, dan kale tentu saja teksturnya berbeda dengan rendang daging, namun demikian, rasa juga tak kalah lezat dibandingkan dengan rendang daging.
"Yang jelas, semua varian rendang yang kita sajikan, memiliki cita rasa yang lezat," tambah Amalia.
Amalia berharap dengan adanya rumah rendang dengan belasan varian ini, dapat memenuhi kebutuhan pasar. Pengunjung atau wisatawan yang datang ke kota Padang, tidak lagi sulit menemukan varian rendang selain daging. Hanya dengan datang ke Sekretariat Rumah Randang Jalan Ahmad Yani Kota Padang, semua jenis rendang dapat ditemui dan dibawa pulang.
