Tak Sulit Kok jadi Vegetarian di Indonesia

Ilustrasi makanan vegetarian.
Sumber :
  • Pixabay

VIVA – Belakangan ini, kesadaran masyarakat terhadap pola hidup sehat semakin meningkat. Tidak hanya menerapkan pola hidup sehat seperti tidur yang cukup, olahraga rutin, tapi juga menjaga pola asupan makanan. Salah satu yang dilakukan untuk menjaga pola makanan adalah dengan menjadi vegetarian dan vegan.

Merawat kulit dari Bahan Vegan

Bagi Anda yang belum tahu, vegan adalah jenis vegetarian yang paling ketat karena sama sekali tidak mengonsumsi daging dan produk hewani apa pun. Sementara vegetarian sendiri masih mengonsumsi produk hewani yang bisa didapat tanpa harus membunuh hewan, seperti susu, mentega, keju dan sebagainya.

Selain sehat, kaum vegetarian dan vegan pun diketahui dapat mengurangi risiko penyakit berbahaya seperti jantung koroner hingga hipertensi. Meski memiliki banyak manfaat, namun tidak serta merta membuat masyarakat Indonesia menjadi beralih menjadi pemakan buah dan sayur.

Sehat Tanpa Rekayasa Genetik

Kepala Vegan Society of Indonesia, dr. Susiantio menyebut bahwa baru 2 juta orang yang menjadi pelaku vegan di Indonesia. Angka ini cukup kecil mengingat jumlah penduduk Indonesia yang begitu banyak. Lalu, kendala apa saja yang membuat orang sulit untuk menjadi vegetarian atau vegan?

Berikut ini beberapa alasannya, seperti yang dipaparkan oleh dr. Susianto saat ditemui di Gedung Sapta Pesona Jakarta, Selasa, 6 Maret 2018.

Kabar Gembira untuk Vegetarian, Kini Hadir Makanan dengan Rasa Daging di Tiap Gigitan

Burger Sushi Vegetarian.

Ketersediaan Informasi

Ketersediaan informasi mengenai kesehatan kini bisa dengan mudah didapatkan oleh masyarakat Indonesia. Namun, kemudahan itu juga membuat banyak informasi palsu alias hoax semakin luas beredar di tengah masyarakat. Dalam hal ini adalah hoax mengenai dampak negatif menjadi seorang vegetarian atau vegan.

"Tapi perlu diketahui bahwa informasi yang paling banyak hoax-nya itu di bidang kesehatan. Ini perlu hati-hati, makanya perlu milah-milah. Kalau bisa baca dari lembaga yang betul bisa dipercaya seperti WHO. Jangan terima pesan langsung disebarkan. Kadang itu mencelakai orang," ucap Susianto.

Ketersediaan makanan

Ternyata baru ada 2 ribu restoran yang menawarkan hidangan khusus vegetarian dan vegan di Indonesia. Sedangkan untuk di kawasan Jakarta sendiri kita bisa menemui restoran vegan di kawasan Jakarta Barat, Jakarta Utara dan Jakarta Pusat.

"Kalau saya boleh jujur, jangan tergantung dengan restoran. Bikin sendiri (makanannya). Cuma kendala orang kota kan enggak ada waktu. Kendala di situ. Ketersediaan makanan penting buat mereka. Di mana sih restoran yang punya layanan vegetarian," katanya.

ilustrasi sayuran

Harganya mahal

Hampir semua makanan vegetarian memang dipatok dengan harga yang cukup tinggi. Zaman sekarang memang seringkali harga daging olahan lebih murah dibandingkan sayur, buah dan biji-bijian.

"Jujur, jangan bandingkan restoran mesti apple to apple. Jangan bandingkan restoran kelas tinggi vegan sama dengan jual daging di warteg. Bandingin-nya restoran yang jual daging dengan restoran vegan," ucap dia.  

Dia melanjutkan, banyak orang yang komplain saat makan di restoran vegetarian atau vegan lantaran harga yang harus mereka bayarkan terbilang mahal. Padahal, makanan-makanan vegetarian dan vegan bisa juga dibeli di warung makan sederhana.

"Banyak komplain karena harganya mahal, ya karena dia salah tempat. Padahal banyak warteg vegan yang murah-murah. Contoh gado-gado bagus, ada karbohidrat, protein, vitamin, mineral, lemak, itu lengkap. Karedok, makanan tradisional Indonesia itu sehat," ujar dia. (ase)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya