Rahasia Laris Rujak Uleg Legendaris Malang, Buka Sejak 1951

Rujak Uleg Pojok
Sumber :
  • VIVA/ Lucky Aditya/ Malang

VIVA – Rujak Cingur merupakan makanan khas tradisional Jawa Timur. Di Kota Malang, kuliner tradisional ini disebut rujak uleg. Ada sebuah depot rujak legendaris, depot ini dulunya milik Then Pran Shen dan istrinya bernama Oe Tjie Iem.

Lezatnya Mie Bakar Celaket Khas Malang, Kawinkan Resep Jawa dan Eropa

"Awalnya di Jalan Oro-oro Dowo sejak tahun 1951 hingga 1957. Kemudian pindah ke Jalan Padjajaran, Klojen, Kota Malang, mulai tahun 1958 sampai sekarang," kata Cicit pemilik Depot Rujak Pojok Padjajaran, Indra Agustina, Senin, 26 Maret 2018.

Rujak uleg ini dirintis oleh Then Pran Shen dan Oe Tjie Iem sejak tahun 1951. Awalnya kedua orang tersebut pindah dari China ke Kota Malang saat masa penjajahan. Keluarga tidak tahu persis tahun berapa, cerita dari buyutnya hanya menjelaskan saat itu Indonesia belum merdeka.

Orem-orem Kuliner Kota Malang, Menu Khas Momen Lebaran Ketupat

"Awalnya dari RRC (Republik Rakyat China) jualan buku. Terus buyut Then Pran Shen tidak ada pekerjaan akhirnya jualan rujak. Karena itu masakan tradisional dan buyut ingin menjadi orang pribumi dipilihlah jualan makanan tradisional," ucap Agustina.

Rujak Uleg Pojok

Resep Rujak Cingur Nampol di Lidah

Agustina menjelaskan, sang buyut tidak menjelaskan bagaimana proses belajar membuat rujak cingur. Hanya resep turun temurun yang diwariskan ke keluarga. Satu yang tidak boleh dilanggar adalah komposisi bumbu rujak.

Petis masih original ramuan dari sang buyut. Komposisi bahan-bahan juga masih sama. Kemudian waktu berjualan dilarang hingga malam hari maksimal hanya pukul 17.00 WIB.

"Buyut tidak pernah cerita kenapa bisa jualan rujak uleg kita hanya diminta untuk meneruskan usaha ini. Ceritanya waktu itu di Malang belum ada rujak cingur asal mulanya coba-coba dapat langganan dan banyak ke sini ramai cari rujak akhirnya bertahan sampai sekarang," ujar Agustina menjelaskan.

Rujak Uleg Pojok

Cerita pilu terjadi saat peristiwa Gerakan 30 September PKI pada tahun 1965. Depot rujak ini sempat tutup selama tiga tahun. Then Pran Shen dan Oe Tjie Iem sempat lari ke wilayah Gondanglegi Kabupaten Malang. Pada tahun 1968 depot rujak pojok kembali dibuka.

"Sempat berhenti karena peristiwa G30S/PKI. Lari ke wilayah Gondanglegi setelah aman kembali ke kota. Usaha ini terus dilanjutkan oleh nenek Then Ik Chen di tahun 1978, nenek generasi kedua," ujar Agustina.

Then Ik Chen kemudian menikah dengan Abdullah, sang nenek memutuskan untuk menjadi muallaf. Then Ik Chen kemudian mengganti nama menjadi Mariam, semenjak itu depot rujak pojok terkenal dengan sebutan rujak Cik De.

"Selama 10 tahun sejak 1978-1987 rujak dipegang nenek semenjak itu terkenal dengan nama rujak Cik De. Nenek kemudian meninggal dunia tahun 1987, diteruskan sama mama sampai tahun 2004," kata Agustina.

Rujak Uleg Pojok

Mama saat ini sering memantau ke depot tapi dipegang oleh kakak Andry Kusuma mulai 2004 sampai sekarang. Pertama kali berjualan depot rujak pojok hanya menjual rujak uleg/cingur, gado-gado, lontong cap gomeh dan menu minuman hanya es dawet dan es kolak.

"Lima menu andalan itu masih dipertahankan mulai tahun 1951 sampai sekarang. Variasi menu, seperti mie pangsit, rujak manis, rawon nasi campur dan aneka minuman itu sejak dipegang kakak sejak tahun 2004," ujar Agustina.

Rujak uleg legendaris ini memiliki rasa yang enak. Petis yang menjadi ciri khasnya karena komposisi bahan masih original sejak tahun 1951. Juru uleg atau peracik bumbu rujak masih belum berubah sejak tahun 1978.

"Bude Mariyati itu generasi ketiga yang bagian nguleg bumbu rujak, meski mama dan saya juga bisa. Kita tidak buka cabang, karena itu pesan dari buyut juga. Yang jelas untuk menu andalan yang sejak tahun 1951 itu semua resep warisan," ucap Agustina.

Rujak Uleg Pojok

Rujak uleg berisi sayur kangkung dan kecambah dipadu dengan tempe, tahu, menjes, lontong dan cingur sapi. Rujak uleg bisa dipesan dengan rasa pedas atau biasa, tergantung permintaan lombok pemesan rujak.

"Harga jualan yang saya tahu dari nenek itu awalnya jualan Rp700 sampai sekarang Rp24 ribu. Pembeli banyak yang wisatawan disarankan oleh agen travel atau pemandu wisata untuk kuliner legendaris Malang. Artis-artis Malang juga sering ke sini seperti Mona Ratuliu dan Indra Brasco, musisi Ian Antono dan Yuni Sara, juga Ria Ernes," kata Agustina.

Info Restoran:

Depot Rujak Pojok

Alamat: Jl. Padjajaran No.25B, Klojen, Kota Malang, Jawa Timur 65111

Jam Tutup : 17.00  

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya