Hari Gini Enggak Biasa Sarapan? Please Deh

Varian baru Quaker Oats rasa soto.
Sumber :
  • Instagram @quakerindonesia

VIVA – Sibuk, macet dan berbagai alasan lain selalu ada di daftar teratas untuk dijadikan kambing hitam melewatkan sarapan. Sarapan dianggap hal yang terlalu rumit, ribet untuk disiapkan pagi-pagi. Padahal, banyak orang yang sebenarnya sudah sadar betul seberapa penting sarapan untuk mengawali kegiatan harian.  

Terpopuler: Taurus Dilema hingga Sarapan Bisa Dukung Prestasi Akademik

Sebuah penelitian dari Jakpat mengungkap bahwa 77 persen orang Indonesia usia produktif (rentang 16 hingga 36 tahun ) sudah sadar bahwa sarapan merupakan hal penting untuk dilakukan agar bisa mengawali hari dengan lebih semangat.

"Namanya saja breakfast, break=putus fast=puasa. Kenapa? Karena terakhir makan jam 7 atau 8 (malam). Kalau sampai besok pagi kita kira-kira puasa, waktu enggak makan sekitar 12 jam. Cadangan energi yang ada di dalam tubuh yang bisa digunakannya hanya 10 jam. Jadi pagi itu energi sudah tidak ada. Bisa dibayangkan kalau enggak sarapan berarti memulai hari tanpa tenaga," kata Dr.dr Fiastuti Witjaksono, Spesialis Konsultan Gizi dalam jumpa pers Quaker Oats bertajuk ‘Start Good Days With A Healthy Breakfast’, di Veranda Hotel, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Rabu, 11 April 2018.

Banyak Anak ke Sekolah Tak Sarapan, Ahli Gizi: Padahal Bisa Dukung Prestasi Akademik

 Jumpa pers Start Good Days With A Healthy Breakfast yang digelar Quaker Oats.

Menurutnya, sarapan penting untuk merestorasi energi pada tubuh, karena meski dalam keadaan tidur, tubuh tetap menyerap energi untuk bekerja. Di pagi hari, kadar gula dalam darah, glikogen dan insulin berkurang drastis. Itulah sebabnya saat bangun, tubuh terasa lemas.

Zaidul Akbar Sebut Tak Perlu Sarapan di Pagi Hari, Kenapa?

Jangan sepelekan sarapan, karena ada efek jangka panjang dan jangka pendek melewatkan sarapan. Kata Fiastuti, sarapan membuat otak tidak mendapat asupan energi, susah fokus atau jadi tidak produktif, cenderung makan lebih banyak di siang hari, gula darah tidak stabil, dan efek jangka panjangnya adalah mudah terserang penyakit.

"Jangankan berkreasi, mau duduk saja lemas. Rapat terkantuk-kantuk, sekolah enggak bisa konsentrasi mendengar guru. Karena tenaga yang utama untuk otak harus berasal dari karbohidrat. Kalau enggak sarapan nanti ada sinyal seperti bad mood, apapun yang ditemui pasti akan dimakan, entah gorengan, minuman manis, karena lambung kita kosong," ujarnya. (one)

Roti gandum

Sarapan Karbohidrat Olahan Bikin Wajahmu Terlihat Tua? Ini Kata Studi Terbaru!

Peneliti di Prancis menemukan bahwa orang yang sarapan kaya karbohidrat olahan dinilai kurang menarik dibandingkan mereka yang sarapan dengan karbohidrat non olahan.

img_title
VIVA.co.id
8 Maret 2024