- Kaboompics
VIVA – Memiliki tubuh yang sehat menjadi impian semua orang terutama bagi para pekerja. Hal ini tidak lain karena, dengan memiliki tubuh sehat membuat orang menjadi lebih produktif dan bahagia. Untuk menunjang hal tersebut, Anda harus memenuhi beberapa kebutuhan seperti vitamin dan mineral.
Vitamin dan mineral itu bisa didapatkan jika seseorang rajin mengonsumsi sayur dan buah. Namun ternyata banyak orang yang sering salah kaprah dalam mengolah sayuran untuk disajikan kepada seluruh anggota keluarga. Salah satunya adalah memasak sayur dengan teknik merebus.
Menurut ahli nutrisi, Rachel Olsen, sayuran yang dimasak akan menghilangkan kandungan vitamin di dalamnya.
"Sayuran yang dimasak dengan cara direbus bisa menghilangkan vitaminnya. Bagusnya, sayuran dikonsumsi dalam keadaan mentah," ucapnya kepada VIVA seusai ancara peluncuran Youvit di Public Market Grand Indonesia, Jakarta Pusat, Senin, 30 April 2018.
Dia pun menambahkan bahwa pada dasarnya, mengonsumsi sayuran mentah memang tidak enak. Mengingat beberapa sayuran yang tidak dimasak memiliki rasa yang cukup pahit. Oleh karena itu, dia pun memberikan alternatif pengolahan sayur yang memperkecil risiko hilangnya vitamin dalam sayur, yakni dengan cara di-steam atau dikukus.
“Baiknya di-steam, enggak direbus, digoreng atau ditumis. Karena di-steam tidak terlalu panas. Kalau direbus kan langsung kena air dan itu panasnya lebih tinggi dibanding di-steam. Suhu steam di bawah 100 (derajat Celsius, vitamin dalam sayur akan hilang jika dimasak pada suhu berkisar antara 150 atau 200 derajat," terang dia.
Tidak hanya itu, kata dia, Anda juga bisa memasak menggunakan microwave untuk memperkecil hilangnya vitamin dalam sayur
"Microwave lebih bagus karena suhunya tidak panas dibanding direbus. Nah, kalau direbus airnya jangan dibuang karena vitaminnya ada di air rebusan itu. Kan vitamin larut dalam air. Bisa dijadikan sup juga air itu," jelas dia. (ch)
Tantrum pada Anak, Apakah Ada Kaitannya dengan Makanan yang Dikonsumsi Sang Ibu Selama Kehamilan?
Tidak ada bukti yang konkrit terhadap makanan yang masuk kedalam tubuh sang ibu akan menjadikan anaknya menjadi sering tantrum di kemudian hari.
