Seru Banget, Diajari Makan Papeda sama Bupati Oksibil

Bupati Oksibil, Costan Oktemka, memeragakan cara makan papeda
Sumber :
  • VIVA/Isra Berlian

VIVA – Nasi menjadi makanan pokok dari masyarakat Indonesia sejak dahulu. Namun, di wilayah Indonesia Timur, seperti Papua, sagu lah yang menjadi makanan pokok.

Google Doodle Celebrates Papeda from Eastern Indonesia

Di sana, sagu pun diolah sedemikian rupa hingga menjadi santapan yang enak untuk dimakan. Salah satunya adalah papeda atau bubur sagu. Teksturnya yang kenyal dan bening ini pun sekilas mirip seperti lem kanji.

Maka dari itu, untuk mengonsumsinya harus dengan menggunakan sumpit dan digulung seperti layaknya menggulung benang. Papeda yang sudah digulung tadi kemudian ditaruh di atas mangkuk yang sudah diisi dengan ikan kuah kuning.

Papeda, Makanan Khas Maluku dan Papua Hiasi Tampilan Google Doodle Hari Ini

Umumnya, kuah kuning ini pun bisa menggunakan ikan tongkol, gabus atau kakap merah yang dimasak dengan kunyit, jahe, daun kemangi, jeruk nipis.

Hari ini, Kamis, 3 Mei 2018, VIVA berkesempatan berbincang-bincang santai dengan Bupati Oksibil, Pegunungan Bintang, Papua, Costan Oktemka. Dalam kesempatan tersebut, ia pun sempat mengajarkan bagaimana menikmati papeda.

Ganjar Pranowo Paparkan Visi Kedaulatan Pangan di Hadapan Megawati dan Jokowi

Dengan lihai, Costan menunjukkan cara menggulung sagu yang masih panas dan kemudian ditaruhnya di atas mangkuk yang kemudian disiram dengan kuah ikan kuning.

"Biasanya ditaruh kuah dulu, tetapi saya lebih suka papedanya dulu baru diberikan kuah kuning," kata dia sambil memeragakan cara menyantap papeda di Alenia Papua Coffee and Kitchen, Kemang, Jakarta Selatan, Kamis, 3 Mei 2018.

Papeda dengan ikan kuah kuning.

Menurut orang sana, meletakkan kuah terlebih dahulu itu dimaksudkan agar kuah kuning itu bisa meresap ke dalam papedanya. Mengingat rasa papeda yang tawar.

Di sisi lain, sagu yang sudah diambilnya menggunakan sumpit itu kemudian disiram dengan kuah kuning. Anda juga bisa menambahkan perasan jeruk nipis dan irisan cabai rawit untuk menambah rasa segar serta pedas.

"Ini pakai garpu, karena kalau pakai sendok enggak bisa," jelas dia.

Di sisi lain, di saat kami mencoba, ternyata makan papeda cukup menantang, terutama saat menggulungnya. Kami pun diberi saran untuk menyendokkan sumpit lebih dalam agar bisa meraih papeda itu.

Meski terasa tawar, papeda ini cukup menggugah selera karena adanya kuah kuning dan ikan kerapu merah yang begitu menyatu dan menggugah selera. Belum lagi tambahan irisan jeruk nipis dan cabai rawit merah.

Kepada VIVA, salah satu pegawai restoran menyebut bahwa bahan-bahan baku papeda seperti ikan kerapu merah dan sagu papeda di restoran itu memang didatangkan langsung dari Tanah Papua.

"Semua dari sana kita ambilnya," ucap dia.

Di tempat ini, satu porsi papeda kuah kuning bisa disantap 2 hingga 3 orang. Satu porsinya dihargai Rp135 ribu. (ren)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya