- VIVA.co.id/Rintan Puspitasari
VIVA – Menyajikan iga bakar untuk keluarga di saat Lebaran nanti juga bisa jadi alternatif selain rendang dan opor. Karena menu ini banyak yang suka, apalagi ditambah dengan olesan madu di atasnya, tak ada yang sanggup menolaknya.
Meski begitu, membuat iga bakar yang nikmat dengan daging empuk, menjadi pekerjaan yang menantang. Salah pilih iga, bisa-bisa justru hanya dapat daging alot, yang tentunya tak akan disukai keluarga, terutama yang sudah lanjut usia. Karena itu, ada baiknya mengikuti tips dari Chef Arif Wicaksono dari Hotel Ibis Style Mangga Dua Square berikut ini.
"Saat membakar, bumbunya, seperti madu, jangan dipoles duluan. Poles diakhir sebagai glazing, biar enggak gosong dan keras," ujarnya saat ditemui di Hotel Ibis Style Mangga Dua Square, Jakarta, Senin, 11 Juni 2018.
Begitu pun dengan pemilihan iga, Chef Arif mengatakan, untuk tekstur dan ukuran, iga impor punya banyak kelebihan. Seperti daging yang lebih banyak dan tulang lebih kecil. Kalau lokal, dagingnya tipis dan keras karena banyak urat.
Lantas bagaimana dengan cara membakarnya? Disarankan untuk membakar dengan stone, karena jika menggunakan pan biasanya iga akan lebih keras. Dan untuk mendapat daging iga yang empuk, rebus selama empat jam. Air rebusan juga bisa digunakan sebagai sup pendamping saat menyajikan iga bakar. (ase)
Resep Iga Bakar Si Jangkung, Kuliner Legendaris di Bandung
Keunikan dari Iga Bakar ini terletak pada paduan daging iga berbumbu dengan irisan bawang merah, cabai rawit merah dan tomat merah, disajikan panas-panas di atas cobek.
