Strategi Pemerintah Agar Kuliner Nusantara Mendunia

Gudeg kalengan Bu Tjitro
Sumber :
  • Antara/ Noveradika

VIVA – Indonesia mempunyai banyak macam kuliner Nusantara yang tak kalah lezatnya dengan kuliner dari luar negeri yang menjamur di Tanah Air. Kondisi ini mendorong Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti) menjadikan kuliner nusantara mampu bersaing di tingkat internasional dan menekan kuliner luar negeri yang "menyerbu" Indonesia.

Resep Otentik Keraton Yogyakarta Dipromosikan di Houston

"Kita selalu mengenal masakan Jepang, Thailand, Korea. Lalu bagaimana masakan Indonesia bisa lebih dikenal?" kata Menteri Ristekdikti, Mohammad Nasir, di Balai Penelitian Teknologi Bahan Pangan (BPTBA) Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, Jumat, 13 Juli 2018.

Mantan Rektor Undip ini meminta agar BPTBA LIPI Gunungkidul memacu program-programnya, sehingga produk-produk hasil riset bisa digunakan oleh Usaha Kecil Menengah (UKM) di bidang kuliner. Seperti yang telah ada saat ini, yaitu teknologi pengemasan masakan tradisional. 

Keren-keren! 5 Tempat Wisata Ini Bisa Diakses dari HeHa Ocean View

"Ini yang harus didorong. Kalau didorong dunia kuliner lokal di Indonesia akan berjalan dengan baik, impor makanan bisa turun. Kalau menekan impor, barang lokal kita naikkan menjadi produk import, ini akan menambah devisa dalam negeri," ucapnya. 

Tak hanya dari sisi teknologi pengemasan produk saja, namun dia juga ingin menggenjot dari sisi pemasarannya. 

Tak Ada Habisnya, Ini 30 Destinasi Wisata Jogjakarta yang Bikin Rindu

"Pengawetan produk dengan teknologi pengalengan sudah dilakukan. Selanjutnya bagaimana pemasarannya, supaya bisa dijual di Bandara, swalayan. Ini yang mulai kami lakukan," katanya. 

Teknologi berupa pengalengan masakan tradisional ini sudah dilakukan oleh beberapa UKM. Masakan-masakan khas, seperti gudeg, rawon, brongkos, sayur lombok ijo, oseng-oseng mercon pun telah menggunakan pengemasan tersebut.

Wakil Bupati Gunungkidul, Immawan Wahyudi mengatakan, pihaknya telah lama mengimbau agar swalayan bisa ramah terhadap produk-produk lokal daerahnya. 

"Daerah tertentu seperti (Kecamatan) Patuk itu bahkan Camatnya langsung didatangi. Supaya mengimbau agar swalayan tak hanya mempertontonkan produk luar daerah saja," katanya. (ren)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya