Mulai Hari Ini, McDonald's di Indonesia Tak Lagi Pakai Sedotan Plastik

Sedotan plastik.
Sumber :
  • Pixabay/rkit

VIVA – Mulai hari ini, Senin, 2 November 2018, pengunjung McDonald's Indonesia tidak akan lagi mendapatkan sedotan plastik di seluruh gerai restoran cepat saji itu di Indonesia. Ini merupakan bentuk nyata dari gerakan #MulaiTanpaSedotan yang bertujuan untuk mengurangi timbunan sampah plastik.

Tak Mampu Capai Target Penjualan, McDonalds Salahkan Perang Israel di Gaza

McDonald’s akan meniadakan dispenser sedotan plastik di 189 gerainya. Menurut, Sutji Lantyka, Associate Director of Communications McDonald’s Indonesia, pihaknya berkomitmen untuk terus mencari solusi yang lebih ramah lingkungan untuk semua kemasan produk mereka.

Di samping itu, gerakan ini juga mereka lakukan untuk membantu membangkitkan kesadaran masyarakat mengenai masalah lingkungan yang berdampak pada Indonesia dan dunia.

Curhat Bos McDonald's Penjualan Anjlok Setelah Terkena Boikot

"Kami akan terus menggunakan lebih banyak bahan ramah lingkungan untuk kemasan yang digunakan di seluruh gerainya, demi meminimalkan penggunaan dan sampah plastik,” ucap Sutji dalam konferensi pers di Sarinah, Jakarta Pusat, Senin, 12 November 2018.

Sutji melanjutkan bahwa pihaknya akan terus berkomitmen untuk mengambil bagian dalam mencari solusi berkelanjutan untuk sedotan dalam skala global. Ia berharap, gerakan ini juga akan mendorong masyarakat untuk berkontribusi dalam melindungi lingkungan.

Doyoung NCT Tuai Pro Kontra Jadi Model Kampanye Mcdonald's, Followers Langsung Turun

"Kami mengajak semua orang mengambil langkah kecil untuk mengubah kebiasaan dengan tidak lagi menggunakan sedotan plastik demi membantu mengurangi jumlah sampah plastik,” kata Sutji.

Namun, Sutji mengatakan, bagi pelanggan yang benar-benar membutuhkan sedotan plastik, bisa memintanya di counter penjualan. Ini dilakukan untuk mengakomodasi kebutuhan penyandang disabilitas.

Gerakan #MulaiTanpaSedotan ini juga diapresiasi Novrizal Tahar, Direktur Pengelolaan Sampah, Direktorat Jenderal Pengelolaan Sampah, Sampah dan Bahan Berbahaya dan Beracun, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) Republik Indonesia. Ia mendukung inisiatif dari sejumlah perusahaan yang mengurangi sampah plastik dengan tidak lagi menyediakan sedotan plastik di seluruh gerainya.

"Kami berharap gerakan ini akan menginspirasi perusahaan lain untuk melakukan hal yang serupa,” kata Novrizal. (ase)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya