Industri Kuliner Eropa Mulai Lirik Cita Rasa Asia Tenggara

Ilustrasi makanan bercitarasa pedas.
Sumber :
  • Pixabay/27707

VIVA – Pakar kuliner Indonesia, William Wongso menjelaskan bahwa belakangan ini telah terjadi pergeseran dalam industri kuliner dunia. Dia menjelaskan bahwa kini cita rasa kuliner Prancis telah mengalami pergeseran ke cita rasa wilayah Asia Tenggara.

3 Tren Minuman di 2022 yang Patut Dihindari, Jangan Dicoba!

Hal itu karena para juru masak di Prancis dan Eropa ingin mencari bahan eksotis atau bahan dengan cita rasa yang terbilang baru bagi masyarakat di sana.

"Cita rasa Prancis itu mentok itu-itu aja, enggak bisa ke mana-mana. Modalnya itu-itu aja, truffle. Cita rasa Asia Tenggara akan jadi acuan pengembangan kelanjutan makanan Eropa," kata dia saat ditemui di Gedung Sapta Pesona Jakarta, Kamis, 15 November 2018.

Bukan Boba, Topping Minuman Ini Diprediksi Bakal Jadi Tren 2023

Ia mengatakan, untuk mengembangkan kuliner Eropa, para juru masak di sana tersebut harus mencari ke kawasan Asia Tenggara. Namun, sayang, kata dia, meski cita rasa Asia Tenggara mulai dicari, Indonesia dinilai belum mengambil peran.

"Saya harapkan banyak chef datang untuk mencicipi dan mengolah cita rasa Indonesia," ujar William.

Pandemi Virus Corona, Tren Belanja Online Disebut The New Normal

Dia pun mencontohkan bagaimana yuzu (buah citrus asal Jepang) yang kini sudah masuk dalam elemen bahan di menu hidangan internasional di Prancis.

"Puluhan tahun lalu enggak ada yang kenal yuzu. Sekkarang sudah masuk elemen bahan. Termasuk kimchi sudah masuk, Indonesia belum berperan," katanya.

Menurutnya, hingga kini elemen bahan asal Indonesia yang sudah mendunia hanyalah air kelapa.

"Kata 'Indonesia' di menu internasional waktu saya di hotel Trump di New York adanya Indonesian coconut water," ucapnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya