Restoran Ini Hanya Terima Pelayan Lulusan Universitas Top

Ilustrasi restoran.
Sumber :
  • Pexels

VIVA – Sebuah restoran hot pot di timur China membuat persyaratan berat untuk pelayan yang bekerja di tempat mereka. Restoran ini hanya menerima pelayan yang memiliki gelar dari universitas unggulan di negara itu.

Tersambar Petir, Bangunan Saung Bambu Mang Eking di Tangerang Terbakar

Dalam lowongan pekerjaan yang dipasang, restoran itu membuat spesifikasi bahwa mereka mencari 10 pelayan yang lulus dari '985’ perguruan tinggi paling top, seperti Universitas Peking, Tsinghua dan Fudan.

Dikutip dari laman Next Shark, Jumat, 4 Januari 2019, restoran yang terletak di Zhengzhou, provinsi Henan membuat kualifikasi yang tak biasa itu karena ingin melaksanakan 'Proyek 985', sebuah inisiatif dari mantan Presiden Jiang Zemin yang bertujuan mempromosikan sistem pendidikan tinggi China.

August Raih Prestasi Gemilang! Masuk Daftar 50 Restoran Terbaik Asia 2024

Zemin meluncurkan proyek tersebut pada tanggal 4 Mei 1998, karena itu dinamakan '985' yang diambil dari tahun dan bulan yang berkorespondensi dengan ulang tahun ke-100 Universitas Peking.

Karena alasan ini, tidak mengherankan jika restoran itu diberi nama Perguruan Tinggi Hot Pot 985. Selain memberi syarat lulusan 985, pelamar juga harus berusia antara 20-30 tahun.

Menu Spesial Ramadhan, Cita Rasa Thailand di Restoran Kamlai

Dengan syarat yang tinggi itu, restoran tersebut menjanjikan gaji tahunan sebesar 200.000 yuan atau sekitar Rp417,7 juta. Dua kali lebih besar dari gaji rata-rata masyarakat lokal di sana yaitu 6.903 yuan sebulan atau sekitar Rp14,4 juta. Dan, delapan kali lebih besar dari pekerjaan pelayan di Zhengzhou pada umumnya yaitu 2.000 yuan atau sekitar Rp4,1 juta sebulan.

Tagar 'Restoran Hotpot Membutuhkan 985 Diploma untuk Direkrut Jadi Pelayan' telah dilihat lebih dari 290 juta di Weibo. Para netizen pun memiliki opini beragam mengenai hal ini.

Beberapa netizen berpikir kalau ini merupakan 'hinaan' terhadap lulusan dari universitas unggulan itu. Sementara netizen lainnya beranggapan restoran punya hak dalam menentukan standar penerimaan karyawannya.

Namun, tak sedikit pula yang menganggap itu hanyalah strategi penjualan mereka saja.

Menanggapi kontroversi yang muncul, restoran tersebut kemudian merilis pernyataan pada 2 Januari 2019 kemarin. Restoran itu berpendapat bahwa setiap orang punya hak untuk mengejar mimpi mereka, dan berharap bisa mendapatkan karyawan berkualitas yang bisa tumbuh bersama mereka.

"Setiap orang dan organisasi punya hak untuk mengejar mimpi mereka. Mimpi kami bagi China adalah menjadi kunci universitas 985 di dunia hot pot," ujar kepala penerimaaan karyawan restoran, Ding.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya