Bukan Jepang, Yakiniku Ternyata Awalnya Berasal dari Korea, Lho

Menu di Yakiniku Like.
Sumber :
  • VIVA/Isra Berlian

VIVA – Jika berbicara yakiniku maka pikiran kita akan mengarah pada makanan khas Jepang. Yakiniku berasal dari kata ‘yaki’ dan ‘niku’ yang dalam bahasa Jepang berarti ‘dipanggang’ dan ‘daging’.

Kayak di Drakor, Icip-icip Jjamppong Asli Korea Kini Ada di Jakarta

Namun, secara luas, yakiniku mencakup semua masakan daging atau jeroan yang dipanggang. Tetapi tahukah Anda ternyata yakiniku berasal dari Korea? Hal ini diungkapkan Yu Kato, Marketing dari testoran yakiniku asal Negeri Sakura yang baru buka di Jakarta, Yakiniku Like.

"Yakiniku awalnya dari Korea, karena dulu shinto (kepercayaan yang dipeluk mayoritas penduduk di Jepang) tidak boleh makan hewan berkaki empat. Mereka hanya makan ayam, ikan," kata dia saat ditemui di Yakiniku Like, Grand Indonesia, Jakarta Pusat, Selasa, 30 April 2019.

Tosuni Hingga Odeng, Nikmati Jajanan Korea Terlengkap Ada di Sini!

Namun, setelah ada restorasi meiji, yakni serangkaian kejadian yang berpuncak pada pengembalian kekuasaan di Jepang kepada Kaisar di tahun 1868 yang menyebabkan perubahan besar-besaran pada struktur politik dan sosial Jepang, akhirnya yakiniku hadir di Jepang.

Lebih lanjut, meski berasal dari Korea, dijelaskan oleh Yu Kato cara mengolah daging sebelum diberikan kepada pelanggan pun berbeda. Untuk di Korea daging sapi terlebih dahulu dimarinasi, sedangkan di Jepang tidak.

Penggemar BBQ Jepang Merapat, Gyu-Shigae Tokyo Yakiniku Buka Cabang Pertama di Jakarta

"Kalau makannya sendiri di Korea tidak pakai saus untuk dicocol. Jadi begitu dipanggang langsung dimakan. Kalau di Jepang pakai saus kalau di sini seperti soyu, spicy miso," ujarnya.

Dia menjelaskan bahwa di Jepang sendiri jarang masyarakat lokal yang makan yakiniku seperti masyarakat Indonesia. Mengingat kata mereka daging yang digunakan terbilang cukup mahal.

"Orang Jepang makan yakiniku mungkin setahun sekali juga belum tentu makan. Kalau di sana disuguhkan ala carte jadi per plate. Karena di sana pakai daging yang kualitas bagus seperti kobe fat wine yang diberi wine, jadi dagingnya enggak bau," ucapnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya