Makanan Ekstrem Korea Selatan, Ikan Penis hingga Sosis Darah Babi

Gaebuli atau ikan penis
Sumber :
  • tripzilla J Patrick Fischer

VIVA – Kalau pergi ke Korea Selatan enggak lengkap rasanya tanpa mencicipi makanan khas dari Negeri Ginseng itu. Ada beberapa makanan khas Korea yang wajib banget nih dicoba mulai dari tteokbokki, oden, gimbap atau bahkan kimchi. Tapi bagaimana dengan makanan ekstrem Korea Selatan?

BMKG Wanti-wanti RI Masuk Masa Cuaca Ekstrem: Masyarakat Harus Waspada

Mendengar beberapa makanan  seperti tteokbokki mungkin langsung bikin lapar. Tapi, jika mendengar makanan ekstrem Korea Selatan, dijamin kamu bakal jijik.

Baca Juga: Derita Penyakit Autoimun, Raditya Dika Berobat ke Singapura

Waspada Gelombang Setinggi 4 Meter di Perairan Banten

Korea Selatan punya banyak makanan ekstrem yang enggak kalah sama Thailand atau Indonesia. Enggak percaya? Berikut ini beberapa makanan ekstrem di Korea Selatan yang wajib dicoba para petualang kuliner seperti dikutip dari Tripzilla.

Gaebul

Heboh, Selebgram Makan Kecoa hingga Cicak Demi Followers

Gaebul atau cacing sendok ini merupakan sejenis hewan laut yang umum di jual di pasar ikan di Korea Selatan. Gaebul ini memiliki penampilan seperti phallic, yang kabarnya punya sifat afrodisiak pembangkit gairah. Tak heran pula, jika gaebul ini mendapat julukan "ikan penis".  

Biasanya gaebul ini dimakan dalam kondisi mentah dan hidup-hidup. Nantinya gaebul ini akan dipotong menjadi beberapa potongan lebih kecil. Biasanya cacing sendok ini masih terus bergeliat ketika disajikan. Soal rasa, cacinh sendok ini asin mirip seperti air garam.

Chueotang (Sup Mudfish)

Chueotang sendiri terbuat dari ikan yang hidup di lumpur kemudian ditumbuk halus dan dimasak dalam kaldu bersama daun bawang, doenjang (pasta kedelai), dan gokchujang (pasta cabai merah).

Makanan ini begitu populer di Korea Selatan karena disebut-sebut baik untuk kesehatan. Sup ini paling sering disuguhkan untuk mereka yang memiliki tekanan darah tinggi dan masalah obesitas, karena mengandung lemak tak jenuh yang membantu mengurangi kadar kolesterol.  Selain itu, mengandung kalsium, protein dan vitamin yang baik untuk kulit.

Soondae (Sosis Darah)

Soondae merupakan sosis darah yang mirip dengan sosis darah babi di Taiwan. Bahan utamanya adalah darah babi, beras ketan, dan mi. Ada juga bahan tambahan seperti daun perilla, barley, dan lainnya.

Nantinya semua bahan itu dimasukkan ke dalam selaput usus, sebelum direbus dan dimasak dengan berbagai cara. Sosis ini bisa dengan mudah ditemukan di pasar atau di jalan-jalan di Korea. Soal rasa, soondae ini memiliki cita rasa cukup ringan, dan terkadang disajikan dengan saus pedas.

Bokjili (Sup Ikan Buntal)

Bokjili merupakan sup ikan buntal yang bersifat neurotoksi. Hanya mereka yang memiliki lisensi yang dapat mengolah sajian ini. Bokjili ini sendiri dibuat dari kaldu yang berasal dari daging ikan buntal, lada merah dan rempah-rempah.

Beondaegi (Pupa Ulat Sutra)

Sering disajikan dengan alkohol, tak heran jika beondaegi dinilai sebagai makanan ekstrem. Beondaegi sendiri terbuat dari pupa ulat sutera yang dikukus atau direbus kemudian disajikan di dalam cangkir. Makanan ini pun dengan mudah ditemukam di penjaja kaku lima, toko-toko dan pasar di Korea Selatan.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya