Respons McDonald's soal Dugaan Oknum Pegawai di Senayan Tipu Pelanggan

McDonald's
Sumber :
  • Vivanews/Nurcholis Anhari Lubis

VIVA – Pihak restoran cepat saji Mcdonald's angkat bicara perihal ramainya perbincangan di media sosial terkait salah satu pegawainya yang dicurigai bersikap tidak profesional. Pihak restoran melalui Associate Director of Communications at McDonald’s Indonesia, Sutji Lantyka menjelaskan pihaknya telah melakukan investigasi terkait keluhan tersebut.

Tak Mampu Capai Target Penjualan, McDonalds Salahkan Perang Israel di Gaza

“Ya kami sudah investigasi masalah ini,” kata Sutji saat dihubungi VIVA, Rabu 5 Februari 2020.

Dia melanjutkan McDonald's juga telah melakukan tindakan terhadap oknum pegawai tersebut sesuai dengan peraturan perusahaan. Dia juga menyebut bahwa pihaknya tidak mentolerir segala bentuk kecurangan.

Curhat Bos McDonald's Penjualan Anjlok Setelah Terkena Boikot

“Kami sudah melakukan tindakan sesuai dengan peraturan perusahaan, kami tidak akan tolerir segala kecurangan dalam bentuk apapun,” tegasnya.

Bukan hanya itu, McDonald's juga telah menghubungi customer yang bersangkutan. Dia menyebut bahwa customer itu memberikan respons yang baik terkait permasalahan ini. 

Doyoung NCT Tuai Pro Kontra Jadi Model Kampanye Mcdonald's, Followers Langsung Turun

Diberitakan sebelumnya, akun twitter @jjprofileid membagikan pengalaman kurang mengenakan ketika memesan makanan di restoran cepat saji, McDonald’s yang ada di STC Senayan. Dalam akunnya dia menjelaskan, kala itu ketika pukul 03.00, ia dan temannya memesan 2 chicken burger dan 2 mineral water melalui layanan drive thru McDonald’s di STC Senayan. 

Saat itu sang pegawai menyebut bahwa total harga dari makanan yang dipesannya adalah sebesar Rp100 ribu. Namun si pelanggan curiga, karena uang tersebut dilihatnya, masuk ke kantong pegawai. Kecurigaannya bertambah, ketika si oknum pegawai ini mengatakan komputer sedang offline saat dimintai struk pembelian.

Dalam video yang beredar, terlihat juga adu argumen di antara mereka. Oknum pegawai membantah jika ia memasukkan uang tersebut ke kantongnya dan tak terima disebut sengaja tak mau memberikan struk. Pembeli juga mengunggah, total belanjanya hanya Rp57 ribu, bukan Rp100 ribu seperti yang disebut oknum pegawai sebelumnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya