Bisnis Kuliner Melempem Karena COVID-19? Begini Siasatinya

Ilustrasi belanja kuliner.
Sumber :
  • VIVA.co.id/Linda Hasibuan

VIVA – Pandemi virus corona atau COVID-19 membuat semua bisnis terpuruk, tak terkecuali bisnis kuliner. Gara-gara corona, tak sedikit pebisnis yang gulung tikar, padahal sudah membangun bisnis puluhan tahun. 

Bergabung di Komunitas Bisa Jadi Wadah Inspirasi, Kolaborasi & Kesuksesan Bagi Pelaku Bisnis Kuliner

Ya, jika tidak pandai-pandai menyiasati, bisnis akan sulit bertahan di masa pandemi ini. Terlebih, bisnis kuliner atau makanan mudah basi atau tidak bertahan lama. Jika tidak cepat-cepat laku terjual, makanan akan mubazir dan terbuang, dan lama-kelamaan, tentu risiko merugi hingga bangkrut akan mengancam. 

Lalu, bagaimana menyiasatinya? Nah, jika kamu masih ingin berkecimpung di dunia kuliner, mungkin kamu bisa mengubah ke jenis makanan yang lebih tahan lama, kue kering misalnya.

Selamat Tinggal! Carl's Jr Umumkan Tutup Seluruh Gerai di Indonesia per 31 Desember 2023

Seperti yang digeluti oleh pasangan suami istri, Asep Supriady dan Erni, yang menjalankan bisnis aneka kue kering bernama Bellarosa.

Erni, mengaku tidak memiliki latar belakang atau pengalaman berbisnis. Namun, ia dan suami tetap maju dan tekun menjalankan bisnisnya sejak 2005 hingga bisa meraih kesuksesan seperti sekarang. 

COVID-19 di Jakarta Naik Lagi, Total Ada 365 Kasus

"Kami memilih bisnis kue kering karena kue kering menjadi tradisi yang selalu ada di setiap hari raya. Kami melihat peluang itu," ujarnya dalam keterangan tertulis, Senin 6 Juli 2020. 

Erni bercerita awalnya produksi satu jenis kue kering, yaitu kue kering kacang. Namun seiring berjalannya waktu, terpikir ide jika varian ditambah maka akan semakin melengkapi pasar kue kering. 

Keduanya pun membuat sesuatu yang berbeda dengan menawarkannya dalam bentuk paket.

Meskipun pandemi COVID-19 melanda di tengah bulan suci Ramadhan yang lalu, hal tersebut tidak memutuskan semangat Erni. Beragam kue kering tetap diproduksi dan didistribusikan. Dari kue kering, camilan, kacang dan sirup dalam satu paket.

"Jadi, di saat orang-orang harus berhemat tetapi tetap ingin merayakan hari raya, kami hadir di sana untuk menjawab kebutuhan dan keinginan konsumen. Sekali beli semua sudah bisa disuguhkan di meja," lanjut dia. 

Erni menambahkan, Bellarosa akan terus berinovasi agar kualitas kue terus meningkat. Selain itu, pasangan pebisnis ini ingin semakin meluaskan pasar, agar bisa membuka peluang kerja bagi masyarakat sekitar.

"Berkat inovasi ini pula, kami masih dapat mempekerjakan banyak karyawan tanpa melakukan pengurangan gaji,” tambahnya.

Ilustrasi kue kering.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya