Kemenparekraf: Bisnis Kuliner Penyumbang PDB Terbesar Ekonomi Kreatif

Ilustrasi ayam dan kulit ayam goreng.
Sumber :
  • Pixabay

VIVA Kuliner – Bisnis franchise atau waralaba belakangan mulai menggeliat seiring meredupnya pandemi COVID-19, setelah sebelumnya mengalami penurunan yang signifikan hingga beberapa brand harus tutup sementara atau permanen. 

Pariwisata Hijau dan Berkelanjutan Bakal Jadi Fokus Kemenparekraf

Hal tersebut didukung oleh data dari Perhimpunan Waralaba & Lisensi Indonesia (Wali) yang menunjukkan franchise fried chicken, baik dalam bentuk booth maupun container mencapai jumlah  6.244 outlet (5,33 persen). 

CEO DKriuk Fried Chicken Iksan Juhansyah mengatakan, pernyataan dari Kemenparekraf menyebutkan bahwa bisnis kuliner sebagai sub-sektor penyumbang PDB (Produk Domestik Bruto) terbesar dari ekonomi kreatif. Bahkan Kementerian Keuangan pada Maret 2021, memberikan data bahwa kuliner menyumbang PDB hingga 43 persen. 

Kemenparekraf Fasilitasi 24 Jenama Kreatif di Italia

"Karena itu, kami Dkriuk berkomitmen secara optimis untuk terus melakukan inovasi sehingga turut bertumbuh dan berkontribusi dalam peningkatan perekonomian Indonesia saat ini,” ujarnya kepada media, Selasa 5 Juli 2022. 

Ilustrasi Franchise.

Photo :
  • Halomoney.
Sinergi Kemenag dan Kemenparekraf Percepat Sertifikasi Halal Produk Layanan Wisata

Menurut Iksan, salah satu bentuk nyata DKriuk berkontribusi terhadap perekonomian Indonesia, yaitu dengan menyerap tenaga kerja di daerah sekitar yang saat ini meliputi wilayah Jakarta, Bogor, Depok dan sekitarnya. 

"Sampai sekarang, tim kami telah berhasil membantu sekitar 1510 mitra untuk menjalankan usaha ini. Kami membuka peluang kerja sama kemitraan dengan berbagai jenis paket yang ekonomis dari harga Rp17 - 23 juta, agar para masyarakat tergerak untuk bersama-sama berkontribusi dengan tujuan meningkatkan perekonomian negara,” tambahnya. 

Iksan mengatakan, tim manajemen DKriuk siap mendukung para mitra dengan melakukan pelatihan dan pendampingan yang tepat untuk menjalankan usaha DKriuk Fried Chicken sesuai Standard Operating Procedure (SOP).  

“Keberhasilan para mitra adalah tujuan utama kami. Oleh karena itu, kami tidak hanya fokus pada pelebaran bisnis DKriuk tapi juga kesuksesan para mitra dalam menjalankan usahanya,” ujar Iksan. 

Ilustrasi sayap ayam goreng

Photo :
  • pixabay

Sejalan dengan pernyataan di atas, salah satu mitra sukses DKriuk dari Cikarang, Iswadi telah berhasil menjual rata-rata 200 ekor ayam per hari. 

“Mulai dari bekerja jadi kuli, kontraktor sudah saya lakukan untuk menambah penghasilan, tapi akhirnya saya memilih jualan fried chicken. Selama ini beberapa merek fried chicken sudah saya coba, tapi belum ada yang cocok. Akhirnya teman saya kasih informasi tentang kemitraan DKriuk,” ujar Iswandi. 

Menurutnya, tidak sulit berjualan fried chicken walaupun belum memiliki pengalaman berbisnis karena ia sudah diberikan traning dan dukungan. 

“Yang saya tangkap dari pelatihan DKriuk, untuk memulai berbisnis, perlu kerja keras dan konsisten. Jadi, saya berjualan dari pagi dan tetap menjaga kualitas pelayanan seperti ramah pada pelanggan serta lokasi yang bagus,” ungkapnya. 

Iswadi bergabung menjadi mitra DKriuk pada beberapa tahun silam dan kini telah memiliki lima outlet yang tersebar di daerah Cikarang dan Bekasi. 

"Rata-rata omset saya saat ini sekitar Rp15 hingga 18 juta per hari,” tukasnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya