Wisata Kuliner Tangerang dari Nuansa Pasar Jepang Hingga Jajanan Jadul

Wisata kuliner Tangerang.
Sumber :
  • VIVA/Sherly (Tangerang)

VIVA Kuliner – Wilayah Tangerang menjadi salah satu lokasi favorit para pelancong untuk menghabiskan waktu di akhir pekan, terutama berwisata kuliner. Hal ini setelah makin banyaknya lokasi jajanan yang terus hadir di kawasan penyangga ibu kota tersebut.

Is It Eating Ramen Good for Your Health Body?

Seperti di Jalan Ir Soekarno, Gading, Kecamatan Pagedangan, Kabupaten Tangerang yang menghadirkan lokasi kuliner khas negara Jepang, yakni ramen.

Dengan nama Roji Ramen, lokasi makanan khas negeri sakura itu, memiliki daya tarik dan ciri sendiri dalam menjual makanannya.

Jadi Makanan Favorit Anak Muda, Apakah Ramen Baik untuk Kesehatan?

Wisata kuliner Tangerang.

Photo :
  • VIVA/Sherly (Tangerang)

Pengelola memilih untuk mengadaptasi suasana atau potret pasar di Jepang yang penuh dengan ciri khas, mulai dari gang sempit, ornamen kayu, pajangan ikan-ikan laut, lampion, hingga keberadaan toko-toko yang penuh dengan sketsa atau gambar wajah dan tulisan khas negeri tersebut.

Cara Unik Menikmati Ramen dengan 3 Langkah, Udah Pernah Coba?

Cara ini pun, tentunya secara tidak langsung membawa setiap pengunjung untuk merasakan, serta berpetualang di negeri berjuluk matahari terbit itu.

Founder Roji Ramen, Nando mengatakan, dirinya memang sengaja membawa potret jalanan Jepang, terutama Tsukiji yakni suasana pasar ikan terbesar di negeri tersebut saat ini.

Wisata kuliner Tangerang.

Photo :
  • VIVA/Sherly (Tangerang)

"Kita memang sengaja mengadaptasi dari salah satu spot favorit wisatawan bila ke Jepang. Hal ini untuk menjadikan kami pembeda diantara tempat penjualan ramen yang lain," katanya, Jumat, 5 Agustus 2022.

Bukan cuma menjual tema, tentunya lokasi yang menjual ramen ini, turut menonjolkan rasa dan tekstur yang berbeda dalam produksi makanannya dibandingkan dengan tempat yang lain.

"Ramen yang kita buat ini pun, kita adaptasi dari Jepang langsung, dan kita sesuaikan dengan bumbu dan lidah orang Indonesia, seperti Dotonbori, salah satu ramen yang menjadi highlight, karena betul-betul kita coba samakan dengan tempat asalnya Osaka, Jepang. Belum lagi mienya yang kita hadirnya dengan tektur yang berbeda dan bisa dicustom oleh pembeli," ujarnya.

Meski diadaptasi dari Jepang, baik itu suasana hingga makanannya. Namun, harga yang diberikan tidaklah mahal, mulai dari Rp20 hingga Rp42 ribu.

"Harga kita terjangkau, dan bukan hanya ramen, beberapa cemilan khas Jepang pun, juga kita hadirkan di sini," ungkapnya.

Sementara itu, setelah menjelajahi Jepang, wilayah Tangerang juga memberikan pilihan lainnya untuk bisa menghabiskan waktu akhir pekan. Di mana, terdapat lokasi wisata jajanan jadul atau jaman dulu yang bertempat area parkir perintis Tangcity Mall.

Mengusung tema Pasar Raya, lokasi wisata kuliner ini menghadirkan beragam macam kudapan nusantara baik yang kekinian maupun jaman dulu.

Wisata kuliner Tangerang.

Photo :
  • VIVA/Sherly (Tangerang)

"Kita hadirkan beragam kuliner khas dari beberapa daerah di Indonesia, ataupun jajanan yang kekinian," kata Building Manager Tangcity Mall, Rawanto.

Untuk makanan khas sejumlah daerah yang ada di lokasi itu beberapa di antaranya, gudeg, sate maranggi, mie kocok bandung, hingga nasi kapau. Sementara yang kekinian dan khas sejumlah negara, yakni sushi, street seafood, hingga takoyaki.

Adapula, jajanan khas generasi 90'an seperti cokelat ayam, susuku, lidi-lidi, permen yogurt, mie kremes, rambut nenek, dan lain-lain.

Lanjut Rawanto, sebelumnya, lokasi jajanan ini menjadi agenda tahunan di Tangerang, namun lantaran pandemi, tentunya harus dihentikan selama dua tahun.

"Semoat berhenti saat pandemi, tapi sekarang dengan segala kelonggaran bisa dibuka lagi hingga nanti tanggal 21 Agustus 2022," ujarnya.

Dan untuk pembayaran, festival kuliner ini tidak perlu menggunakan kartu seperti biasanya festival kuliner. Tapi bisa menggunakan uang digital atau non-tunai, seperti GoPay, ShopeePay, QRis BCA, dan lain sebagainya.

"Tentunya kita mengurangi kontak fisik, terlebih penyebaran virus melalui uang tunai," ungkapnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya