Kunjungi Bazar UMKM, Jokowi Tertarik Panganan Sagu Khas Papua

Jokowi kunjungi bazar UMKM.
Sumber :
  • Ist.

VIVA Kuliner – Silaturahmi Nasional Persatuan Purnawirawan TNI Angkatan Darat (Silatnas PPAD) di Sentul, Bogor, Jawa Barat dihadiri oleh Presiden Joko Widodo, Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan hingga Menhan Prabowo Subianto. Ketua BP PPAD Jenderal TNI Purn Try Sutrisno yang juga Wakil Presiden ke-6 RI, juga hadir di acara ini. 

Amnesty International Sebut Pelanggaran HAM di RI Semakin Buruk, Aparat Paling Banyak Terlibat

Sebelum pembukaan Silatnas, Presiden RI Joko Widodo (Jokowi), menyempatkan berkunjung ke sejumlah stand dan bazar UMKM yang juga digelar di sana. Salah satu yang menarik perhatian Presiden adalah stand Sagolicious. Jokowi bahkan menyempatkan diri berbincang-bincang dengan pendiri sekaligus pemilik Sagolicious, Jenny Widjaja.

Sogolicious sendiri merupakan panganan berbahan dasar sagu, yang merupakan salah satu makanan pangan lokal pokok bagi masyarakat Papua, yang memiliki kandungan gizi tinggi. Namun, Sogolicious telah menyuap produk sagu menjadi berbagai macam makanan olahan, sehingga kini sagu bisa disejajarkan dengan terigu ataupun beras.
 
Sagolicious melakukan inovasi dengan menghadirkan beragam olahan Sagu Papua. Jenny Widjaja telah menjadi pelopor yang memproduksi produk-produk berbahan sagu, seperti Mie Pasta Sagu, Makaroni Sagu, Keripik Sagu dan sebagainya.

Kata Istana soal Kabar Jokowi Bakal Anugerahkan Satyalencana ke Gibran dan Bobby

Jenny menceritakan, dirinya tertarik untuk mengembangkan bahan sagu menjadi makanan olahan modern berbahan sagu dengan nilai gizi yang optimal.

Prabowo dan Gibran Bakal Temui Jokowi Nanti Malam

"Sagu punya banyak kelebihan, free gluten, non GMO, organik, low GI (indeks glikemik) sangat baik untuk kesehatan, terutama bagi yang mau tetap sehat. Menghindari gula bagi diabetes, baik untuk jantung, sangatlah baik untuk yang bermasalah maag," kata Jenny dalam keterangannya, Rabu 10 Agustus 2022.

"Sagolicious Papua ini menjadi produk andalan yang kami kemas dengan konsep ramah lingkungan dan dipadukan dengan nilai-nilai kearifan lokal, mendukung program pemerintah dalam kedaulatan pangan," tambahnya. 

Jenny berharap, produk mi dan pasta dengan aneka varian berbahan dasar Sagu ini, bisa dikonsumsi oleh masyarakat luas dari Sabang sampai Merauke bahkan sampai ke pasar internasional. 

"Saat ini sudah lebih dari 40 varian dan terus berjalan menuju 50. Warna yang ada di olahan sagu ini alami berasal dari buah naga, kunyit, daun kelor, spirulla, buah merah papua dan rempah lainnya. Semua yang saya gunakan di Sagolicious ini pakai bahan-bahan alami yang ada di Nusantara. Semuanya pakai bahan campuran seperti ubi ungu, buah bit," jelas dia. 

"Kemudian, sagu sendiri karena enggak pakai gluten jadi tidak pakai pengawet. Sagu sendiri juga tumbuh alami bukan ditanam manusia, sehingga lebih sehat dan organik. Semua yang sehat ada di sini. Saya akan berkreasi terus dan ingin mengangkat sagu ini sederajat dengan makanan pokok lainnya," sambung Jenny. 

Berkat inovasi dan kreativitasnya, Sagolicious mendapat apresiasi dari Museum Rekor Dunia Indonesia (MURI) sebagai Pioneer of Commercial Pasta, Noodles and Chips from Sago Startch. Jenny juga mengatakan, telah mempersiapkan diri agar produk-produknya bisa tembus pasar Asia, Eropa hingga AS. 

"Sagolicious juga sudah dikonsumsi oleh para atlet. Hasil lab dari Universitas Nagoya dari Jepang juga sudah gluten free dengan serat tinggi. Dicampurkan dengan sayuran dan rempah. Sagunya dari Papua. Sementara tepung sagunya dari Papua Sorong," papar Jenny Widjaja.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya