Convivium Cafe, Tempat Ramah Anak yang Mengedepankan Isu Lingkungan

Convivium Bakery and Cafe
Sumber :
  • VIVA / Isra Berlian

Jakarta, VIVA –Pasta dan pizza dua jenis makanan asal Italia tersebut cukup populer di kalangan masyarakat dunia tak terkecuali Indonesia. Saking populernya banyak restauran Italia yang menawarkan pilihan menu pasta dan pizza untuk dinikmati masyarakat.

Tukar Tote Bag Dapat Potongan 50 Persen Pizza Marzano

Dari sejumlah restauran pasta dan pizza di kawasan Jakarta, salah satu restauran yang perlu mendapat perhatian adalah Convivium Bakery and Cafe. Terletak di kawasan Panglima Polim Jakarta Selatan, Convivium ini sudah buka sejak tahun 2011 lalu. Scroll lebih lanjut ya.

"Kita sudah buka dari 2011 sempat pindah dari Panglima Polim IX sekarang di Panglima Polim V. Akhir-akhir ini merubah konsep fresh pasta dan cake. Dari dulu Italian tapi akhir-akhir ini yang berubah itu semua pasta kita adalah fresh pasta," kata Co-Owner Convivium, Melissa Kowara saat ditemui VIVA.co.id di lokasi, Rabu 4 September 2024.

Demi Peduli Lingkungan, 1000 Bibit Mangrove Ditanam di Tukad Mati Lestari

Ada banyak yang menarik dari cafe ini, salah satunya cafe ini menjadi salah satu cafe yang kids friendly di kawasan Jakarta Selatan. Hal ini terlihat dari di salah satu sudut ruangan yang didesain khusus mini area untuk bermain anak-anak. Area tersebut dilengkapi dengan alat-alat main seperti alat masak mainan hingga kursi dan meja untuk ditempati.

Lezatnya Carbonara dengan Ontama dan Manisnya Mango Tea Shortcake

Selain itu, cafe ini juga menyediakan menu khusus anak-anak. Dari sejumlah menu khusus anak-anak yang menarik perhatian adalah menu make own pizza. Untuk menu ini, anak-anak bisa dengan bebas untuk membuat pizza kreasi mereka sendiri dan dihidangkan untuk mereka. 

"Menu khusus untuk anak-anak salah satunya make own pizza ini kapan aja mereka bisa bikin pizza sendiri dikreasikan dan dioven," jelas Melissa.

Konsep unik bantu costumer dalam memilih pasta mereka

Selain itu, keunikan dari cafe ini adalah pihaknya akan membantu memberikan rekomendasi kombinasi pasta dan saus untuk dikonsumsi pengunjung. Misalnya saja, jika Anda ingin memesan pasta dengan saus yang lebih banyak menggunakan daging, pihaknya akan merekomendasikan pilihan pasta jenis fusili. Sementara itu, untuk jenis saus cream seperti carbonara pihaknya merekomendasikan penggunaan pasta jenis spaghetti.

"Tapi balik lagi ke preferensi," kata Melissa.

Convivium Bakery and Cafe

Photo :
  • VIVA / Isra Berlian

Tak hanya itu, jika pengunjung yang bingung untuk menentukan pilihan. Pihaknya juga menawarkan pasta quiz yang mana nantinya pengujung akan mendapatkan pertannyaan untuk membantu mereka menemukan rekomendasi pilihan menu pasta yang akan dikonsumsi.

"Setiap pertanyaan awal ada turunannya, kayak pengen apa misalnya pengen yang cream. Nanti dari jawaban cream itu akan ada pertanyaan berikutnya, ada sugggestnya. Semua pertanyaan yang ada di sini inik dan aneh. Jadi (pasta quiz) ini kita suggest kalau orang-orang enggak tau mau makan apa," sambung dia.

Peduli lingkungan

Sisi lain yang cukup menarik dari restauran ini adalah kepedulian mereka terhadap lingkungan. Melissa mengungkap bahwa selain pihaknya peduli dengan kualitas bahan, cafe ini juga memastikan untuk mengurangi penggunaan plastik. Hal ini mereka lakukan mengingat masalah sampah di Jakarta yang cukup memprihatinkan.

"Kita kerjasama dengan perusahaan namanya Armada kemasan untuk ambil semua sampah yang sudah terpilah agar bisa diproses lagi. di luar itu kita juga buat kertas dari sisa sampah kita buat lagi untuk kita pakai jadi label kue, kartu ucapan," ujarnya.

Tak hanya sampah plastik, pihaknya juga memastikan pengolahan sisa makanan yang tepat. Bekerja sama dengan pihak lain, sisa makanan dari tempat ini akan diolah menjadi hal-hal yang bermanfaat contohnya membuat sisa makanan ini menjadi pakan binatang/

"Kita kerjasama dengan Armada Kemasan, mereka juga bekerjasama lagi dengan composting center, BSF. BSF ini mereka nanti bikin sisa makanan jadi belatung untuk pakan binatang. Jadi memang dikeola agar sisa sampah makanan itu tidak lari ke Bantar Gebang karena di sana sudah overcapacity," ujar dia.

Foto: 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya