Sumber :
- iStock
VIVA.co.id -
Seperti ibu lainnya yang baru saja melahirkan, Kathy Beitz memiliki keinginan untuk melihat anaknya. Wajar ia memiliki keinginan besar untuk itu, karena Kathy melahirkan dalam keadaan buta.
Ia memang telah mengalami kebutaan sejak kecil, namun hal ini tak mematahkan semangatnya, untuk tetap hidup berbahagia, dengan menikah dan melahirkan anak. Menurut Huffingtonpost , keinginan Kathy didengar Yvonne Felix, kakak wanitanya yang juga mengalami kebutaan.
![Halaman Selanjutnya]( "Halaman Selanjutnya")
Baca Juga :
Layanan ATM untuk Tunanetra Diluncurkan
Ia memang telah mengalami kebutaan sejak kecil, namun hal ini tak mematahkan semangatnya, untuk tetap hidup berbahagia, dengan menikah dan melahirkan anak. Menurut Huffingtonpost , keinginan Kathy didengar Yvonne Felix, kakak wanitanya yang juga mengalami kebutaan.
Untuk mencari solusi bagi adiknya, Yvonne lalu menghubungi eSight, sebuah perusahaan yang memproduksi kacamata, yang memungkinkan orang buta bisa melihat. Sayangnya, harga kacamata ini cukup mahal, yakni US$15 ribu atau sekitar Rp180 juta, sebuah angka yang tak dapat mereka jangkau.
Namun karena ingin membantu, akhirnya perusahan itu bersedia meminjam kacamata itu, walau hanya sebentar, agar Kathy bisa melihat anak dan suaminya, pria yang selama ini tak pernah ia lihat.
"Saya benar-benar bisa melihat anak saya, ini hal yang luar biasa. Saya bahkan bisa melihat suami saya, dan saya terus menatapnya dengan penuh rasa cinta," ujar Kathy bahagia.
Yvonne tak berhenti sampai di situ, ia kemudian membuat sebuah gerakan penggalangan dana di dunia maya, yang didedikasikan untuk membantu orang buta. Caranya dengan mengumpulkan sumbangn untuk membeli kacamata eSight, dengan tagar #MakeBlindnessHistory.
"Setelah bisa membelikan Kathy eSight, nanti saya akan terus mengumpulkan uang untuk membantu individu buta yang lain. Kami tidak akan berhenti, sampai setiap orang buta dapat melihat dan mendapatkan kacamata eSight," ujar Yvonne.
Baca juga:
Baca Juga :
Halaman Selanjutnya
Untuk mencari solusi bagi adiknya, Yvonne lalu menghubungi eSight, sebuah perusahaan yang memproduksi kacamata, yang memungkinkan orang buta bisa melihat. Sayangnya, harga kacamata ini cukup mahal, yakni US$15 ribu atau sekitar Rp180 juta, sebuah angka yang tak dapat mereka jangkau.
