Mi, Hidangan yang Diklaim Banyak Negara

Ilustrasi ramen atau mi
Sumber :
  • iStock

VIVA.co.id - Mi telah menjadi hidangan yang begitu akrab di lidah masyarakat dunia. Mi bukan sekadar makanan biasa, namun juga telah menjadi bagian dari kultur berbagai masyarakat apalagi setelah diciptakan inovasi mi instan. Tak sedikit orang yang menganggap mi sebagai bahan makanan yang wajib ada di rumah.

Mi juga menjadi pilihan hidangan bagi mereka yang pergi traveling atau tak punya banyak waktu untuk memasak. Selain murah, mi juga mudah dimasak. Apapun bumbu dan bahan yang ditambahkan, apapun metode memasak yang digunakan, mi selalu menjadi hidangan lezat yang membuat banyak orang ketagihan.

Terdapat berbagai jenis mi di dunia. Bahkan hampir setiap negara memiliki jenis-jenis mi tradisional yang tidak ditemukan di negara lain seperti soba dari Jepang, spageti dari Italia, dangmyeon, mi tradisional Korea yang terbuat dari tepung ubi jalar, mi Turki berwarna kuning atau kemerahan hingga wai wai, mi khas India.

Lalu sebenarnya darimana mi berasal?

Perseteruan asal muasal mi

Mi adalah hidangan yang terbuat dari tepung yang diolah dengan cara dibuat menjadi adonan tipis dan panjang yang kemudian digulung, dikeringkan dan dimasak di dalam air mendidih. tepung yang digunakan untuk membuat mi bermacam-macam seperti tepung terigu, gandum, tanaman jawawut atau millet asal China, buckwheat, beras, kacang hijau, jagung dan masih banyak lagi.

Belum diketahui secara pasti sejarah dan asal muasal mi. Yang pasti, banyak pihak mengklaim sebagai penemu mi karena memiliki sejarah hidangan mi yang begitu panjang.

Salah satu yang mengklaim sebagai negara penemu mi ialah Italia. Tak heran karena mereka juga memiliki mi tradisional yang dinamakan pasta. Konon, penjelajah Marco Polo dari Italia membawa mi dari China yang membuat lahirnya pasta.

RESEP: Salad Mi, Sajian Sehat untuk Keluarga

Namun, banyak orang Italia yang menyanggah hal tersebut karena pasta bukan lah mi pertama yang dimiliki negara mereka. Di zaman Etrusco-Roman terdapat mi yang dinamakan lagane yang disebut menjadi cikal bakal pasta. Lagane tidak dimasak dengan cara direbus layaknya pasta, namun dimasak di dalam oven.

Pendapat lain menyatakan bahwa mi berasal dari Timur Tengah. Teknologi pembuatan mi pertama kali disebut-sebut dikembangkan oleh orang-orang Arab. Mi yang dibuat di China juga sempat disebut-sebut sebagai produk yang diimpor dari Timur Tengah.

Namun, bukti sejarah tertua berupa tulisan mengenai mi berasal dari Dinasti Han Timur antara tahun 25 dan 220 Masehi. Selain itu, pada Oktober 2005 lalu, mi tertua yang diperkirakan berusia 4.000 tahun ditemukan di Qinghai, Tiongkok.

Tak hanya China, Timur Tengah dan Italia, Jepang juga memiliki sejarah kuliner mi. Terdapat berbagai jenis mi yang banyak dikonsumsi masyarakat negeri sakura mulai dari ramen, somen, soba, udon hingga shirataki. Jenis mi-mi tadi dapat dibedakan dari bahan pembuat, ukuran dan cara memasaknya.

Lahirnya mi instan

Kepopuleran mi lantas membuat diciptakan bentuk instannya. Disebut mi instan, mi yang satu ini sudah dimasak terlebih dahulu dan dicampur dengan minyak. Untuk mengonsumsinya, orang hanya tinggal menambahkan air panas dan bumbu-bumbu yang tersedia di dalam kemasan.

Ialah pria asal Jepang, Momofuku Ando yang menciptakan mi instan pada tahun 1958 silam. Ia kemudian mendirikan perusahaan Nissin dan memproduksi produk mi instan pertama di dunia yakni ramen rasa ayam. Perusahaan tersebut lantas juga menghadirkan inovasi mi instan dalam gelas bermerek Cup Noodle.

Mi diletakkan di dalam wadah styrofoam tahan air yang bisa digunakan untuk memasak mi tersebut. Inovasi berikutnya termasuk menambahkan sayuran kering ke gelas.

Menurut sebuah survei yang pernah diadakan di Jepang pada tahun 2000, mi instan adalah ciptaan terbaik Jepang abad ke-20. Hingga tahun 2002, setidaknya ada 55 juta porsi mi instan dikonsumsi setiap tahunnya di seluruh dunia.

Namun, saat ini Indonesia adalah produsen mi instan terbesar di dunia. Sementara itu negara yang paling banyak mengonsumsi mi instan per kapita ialah Korea Selatan yang jumlah rata-ratanya 69 bungkus per tahun, diikuti oleh Indonesia dengan 55 bungkus, dan Jepang dengan 42 bungkus.

Ragam Inovasi Mi, dari Sushi Sampai Donat

Baca juga:

Mie Panjang nUmur

VIDEO: Menikmati Kelezatan Mie Panjang Umur

Mie panjang umur memiliki rasa yang unik.

img_title
VIVA.co.id
28 Juli 2015