Sensasi Kuliner Pedas Sayur Mangut Belut

Belut pedas
Sumber :
  • VIVA / Dody

VIVA.co.id - Warung Makan Belut Sampangan Ibu Hj. Nasimah, begitu tulisan yang tertera di spanduk yang dipajang di depan warung. Dari tampilannya, warung ini terlihat biasa. Layaknya warung-warung makan yang sering dijumpai di pinggir jalan. Namun ternyata, ia memiliki penggemar kuliner tersendiri.

Warung makan dengan menu khas belut itu terletak di Jalan Menoreh Raya Nomor 10, Semarang. Belut menjadi menu andalan. Sayur mangut belut, demikian nama olahan hewan air ini.

Jegal Ford Ranger dan Toyota Hilux, BYD Ikut Persiapkan Pikap Listrik Berbasis Hybrid

Sayur ini disajikan dengan kuah santan pedas bersama potongan cabai, membuat rasa mangut belut terasa nendang di lidah. Rasa pedas bisa berkurang jika sudah bercampur nasi putih hangat.

Belut adalah hewan air berkulit licin yang hidup di sawah. Mungkin bagi sebagian orang menganggap menggelikan. Biasanya belut diolah menjadi keripik yang gurih dan renyah. Namun di tangan dingin Nasimah, menu belut dimasak menjadi versi sayur mangut. Padahal, biasanya sayur mangut bahan utama adalah ikan pari.

Pemilik warung yang juga anak Bu Nasimah, Giharti, mengatakan, mangut belut buatannya menggunakan bumbu bawang merah, bawang putih, kencur dan cabai rawit setan. “Cabai rawit setan ini tidak bisa digantikan dengan cabai lain, sebab akan membuat masakan jadi kurang pedas dan rasanya berbeda,” ujarnya.

Mangut belut disajikan dalam dua versi, satu versi campur nasi, satu lagi yang nasinya dipisah. Jika memilih yang campur nasi, akan diberi nasi putih yang digenangi kuah mangut belut. Jika minta dipisah, sajiannya mangut belut akan ditaruh dalam mangkok.

Rasa pedas dan segar akan terasa begitu menyantap. Cabai rawit dalam campuran bumbunya menyebabkan rasa pedas itu. Daging belutnya terasa begitu halus dan empuk.

Untuk mengurangi pedas bisa mengambil tempe, tahu atau kerupuk. Selanjutnya, melengkapi sajian mangut belut, bisa pesan minum limun temulawak yang khas. Rasanya tak rugi merogoh kocek antara Rp10-20 ribu, karena masih relatif terjangkau.

Jika ingin menikmati menu lain dapat mencoba kepala manyung. Bongkahan kepala ikan manyung yang besar disajikan bersama kuah pedas. Bumbunya meresap pada daging yang melekat di kepala ikan. Dagingnya juga terasa lembut di lidah.

Masakan cumi juga menjadi favorit. Masih berbalut tinta hitam, daging cumi ini tersaji dengan empuk. Tersedia juga aneka masakan lain seperti ikan belanak goreng, mangut ikan pari, nila bumbu rujak, garang asem, lele goreng, keong bumbu pedas, bandeng goreng, mujair goreng, kering tempe, oseng-oseng, dan pepes.

Bagi yang gemar makan sayur, lidah akan dimanjakan dengan sayur asem, sayur nangka, sayur bayam, dan sayur lodeh. Sebagai pelengkap ada tempe tahu goreng, bakwan sayur dan gimbal udang. Warung buka dari pagi hingga pukul 16.00 WIB.

Pj Gubernur Agus Fatoni Sampaikan 6 Raperda Sumsel di Depan DPRD, Apa Saja?

Sementara itu, pada jam makan siang, lokasi ini akan dipenuhi pegawai kantor, jadi Anda harus siap-siap antre. (art) 

![vivamore="Baca Juga :"]

Temui Prabowo, Waketum Nasdem Sebut Tak Ada Pembicaraan Politik



[/vivamore]
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya