Icip-icip Gurihnya Bebek Alaska di Semarang

menu warung pak no
Sumber :
  • VIVA / Dody
VIVA.co.id
Mengerikan, Ini 9 Bahaya Vape Liquid Ganja yang Perlu Diketahui
- Ingin mencoba kuliner unik dari Semarang? Tak ada salahnya meluangkan waktu menyantap menu iwak manuk (daging burung) di wilayah Semarang Barat, tepatnya di Jalan Sawojajar, Kelurahan Krobokan. Warung ini menyajikan menu makan unggas dan daging burung seperti belibis, kuntul, blekok atau puyuh.

Viral Pelamar Kerja Wanita Dilecehkan saat Wawancara

Untuk menuju warung ini, bisa masuk dari gerbang Madukoro, perumahan Semarang Indah, di pinggir sungai Banjirkanal Barat. Sebelum perlintasan kereta api ada jalan ke kiri yaitu jalan Sawojajar. Di pinggir rel itu letak warung makan Iwak Manuk Pak No.
Leandro Trossard Menyela Ben White dengan Tegas, Akhiri Perdebatan Tentang Bintang Arsenal


Menu burung kuntul menjadi favorit pengunjung karena rasanya yang lebih lezat dibanding belibis atau puyuh. Burung kuntul disajikan dalam bentuk burung goreng utuh, dengan sambal bawang superpedas. Bisa juga ditambah petai goreng,
lho.

Selain burung belibis, kuntul dan puyuh, di sini juga tersedia bebek Alaska dan itik Kamboja. Alaska merupakan singkatan alas karet atau hutan karet di Mijen Semarang, asal bebek.


Sementara itik Kamboja, adalah singkatan dari Kampung Boja, tempat banyak itik diternakkan di Kendal. Kendati sekilas tampak semua menu serupa, pelanggan tetap bisa membedakan antara daging ayam dan burung.



Warung Iwak Manuk Pak No dikelola Sugiyono dan istrinya Suyatmi. Setiap hari mereka memasak sedikitnya 50 ekor belibis, puyuh, kuntul, dan sekitar 60 ekor ayam, bebek dan itik.


Sebelum digoreng, unggas yang sudah dibersihkan diasap di wajan atau penggorengan raksasa, bersama bumbu rempah-rempah sampai empuk. “Saya memang spesialis memasak burung,” kata Sugiyono.


Harga satu porsi bebek Alaska Rp75 ribu, sementara untuk kuntul dan belibis berkisar Rp25 ribu - Rp30 ribu, dan burung puyuh satu porsi harganya Rp30 ribu. Warung itu buka mulai pukul 09.00 WIB hingga sore. Jika ramai biasanya warung sudah tutup pukul 14.00 WIB.


Menurut Sugiyono, pelanggan warungnya belakangan terus bertambah. Sayangnya, tidak setiap hari tersedia karena bahan baku yang sulit didapat. Selain dalam kota, pelanggan warung Pak No juga datang dari luar kota, misalnya Pekalongan, Purwokerto, Yogya, Surabaya dan Bandung.


Selain warung makan Pak No, ada warung iwak manuk yang terkenal di Semarang, yaitu di Mangkang (seberang Jembatan Timbang atau BPKP). Warung makan di daerah Mangkang ini bernama Warung Makan Iwan  Manuk. Itu juga menyajikan menu makanan berbagai varian daging unggas, buka dari pukul 08.00 - 20.00 WIB. (one)


![vivamore="
Baca Juga
:"]



[/vivamore]
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya