Diciptakan Toilet Duduk Bisa Menyala dalam Gelap

Toilet glow in the dark.
Sumber :
  • Oddity Central
VIVA.co.id
Dampak Negatif BAB dalam Posisi Duduk
- Terjatuh di kamar mandi adalah insiden yang dialami banyak orang. Lantai kamar mandi yang licin serta keharusan buang air kecil di malam hari saat kamar mandi dalam kondisi gelap gulita membuat banyak orang berisiko mengalami cedera akibat terpeleset di kamar mandi. Itulah alasan diciptakannya toilet duduk
glow in the dark
Datangi Kamboja, Putri Thailand Bangun Toilet Ratusan Juta
atau menyala dalam gelap.

'Hantu' Terekam Kamera Menggerakkan Benda di Toilet
Dikutip dari Oddity Central, toilet unik ini tercipta setelah seorang pria bernama Dave Reynolds terjatuh di kamar mandi saat akan buang air kecil di malam hari pada tahun 2012 silam. Kala itu kondisi kamar mandi gelap gulita dan karena insiden tersebut ia menderita beberapa luka ringan.

Pria asal Amerika Serikat itu pun mendapat ide untuk menciptakan toilet duduk yang mampu menyala dalam gelap sehingga orang tak perlu repot-repot meraba-raba untuk menyalakan lampu atau tersandung di kamar mandi

"Ini sangat membantu anak-anak hingga para lansia," ujar mantan karyawan Virgins Records itu.

Dalam menciptakan toilet duduk glow in the dark tersebut, Reynolds dibantu oleh Tom Fittler, teman semasa kuliahnya. Mereka menamakannya Night Glow Seats. Sekilas memang tak ada yang berbeda dari toilet tersebut jika dibandingkan dengan toilet duduk biasa. Saat lampu dimatikan, barulah toilet akan memancarkan cahaya yang mungkin tidak akan menerangi seluruh kamar mandi, namun sangat membantu siapa pun mencapainya dengan aman.

Reynolds menciptakan toilet tadi dengan warna hijau dan biru serta dihargai sekitar $49,99 atau Rp655 ribu.

"Kami menciptakan toilet duduk yang bisa menyala sepanjang malam dan itu tidak bisa dihargai murah karena dibuat dari bahan-bahan berkualitas yang membuatnya bisa menyala hingga 20 tahun," jelas Reynolds.

Hingga saat ini, produk ciptaannya itu telah laku dibeli oleh pelanggan dari seluruh penjuru dunia mulai dari Jerman, Jepang, Australia, Italia hingga Malta.

"Tidak peduli apa bahasa yang Anda gunakan atau di mana Anda berada, kita semua berjalan ke kamar mandi dengan cara yang sama," kata Reynolds.
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya