Kisah Sedih `Manusia Samsak` yang Rela Dipukuli demi Anak

Xia Jun ayah yang rela dipukuli demi anaknya
Sumber :
  • Dok Qigiapo
VIVA.co.id
Tips Sukses Jalani Usaha Kecil dari Pengusaha Sepatu
- Seorang pria bernama Xia Jun, belakangan menjadi perhatian media di China, karena upayanya yang `unik` dalam hal mengumpulkan uang. Caranya ia memakai baju bertuliskan `manusia samsak: 1 pukulan harga 10 Yuan` sambil meletakkan kardus untuk diisi uang di depannya.

Kisah Sukses Pria Probolinggo, Pilih Berdagang daripada PNS

Lokasi ia berdiri, adalah di depan stasiun kereta Beijing, sehingga kehadirannya cepat mendapat perhatian orang yang berlalu-lalang. Jika dikonversi, 10 yuan itu senilai US$1,6 atau setara Rp20 ribu setiap pukulan dilontarkan.
Dari Bisnis Online, Pria 25 Tahun Bisa Beli Rumah dan Mobil


Xia Jun bukanlah ahli beladiri yang kuat menerima pukulan banyak orang, ia juga bukan stuntman
yang terbiasa dibanging sehingga badannya kuat. Ia melakukan ini, semata-mata demi tujuan mulia, menyelamatkan nyawa anak lelakinya.


Melihat kisah sedih di balik aksi nekat pria ini, maka tak heran kalau kemudian banyak orang yang alih-alih memukul dan memberinya hanya 10 yuan, malah memberi pelukan haru, plus memasukkan uang 100 yuan ke kotak yang telah disediakan.


Kisah pria ini sungguh menyentuh hati, di samping boks sumbangan, ada meja kecil yang di atasnya tergeletak dokumen-dokumen catatan medis anaknya. Di antara kertas itu, ada pula tagihan-tagihan rumah sakit yang harus ia lunasi kalau mau anaknya selamat.


Pengorbanan seorang ayah


Di sela waktu ia menjadi `manusia samsak,` saat siang Xia rajin menjenguk anaknya yang dirawat di rumah sakit Beijing. Ia dirawat karena penyakit myeloid leukemia. Dokter mengatakan, untuk perawatan ke depan anak Xia membutuhkan transplantasi sumsum tulang belakang. Sebuah operasi yang membutuhkan dana besar.


Dana operasinya mencapai 700 ribu yuan, atau senilai US$113 ribu, yang setara dengan Rp1,4 miliar. Meski harus menjual rumah kecil mereka di kampung, pria ini mengaku tak akan sanggup membayar biaya semahal itu. Oleh karenanya, ia coba meinta bantuan masyarakat yang lalu-lalang di depan stasiun kereta.

 

Meski cara yang ia lakukan belum tentu menjamin uang itu terkumpul, namun pria ini rela dipukuli orang demi menyelamatkan nyawa anaknya. Untungnya, setelah aksi nekat ini diliput media, gelombang bantuan berdatangan. Banyak orang yang mencari  Xia di rumah sakit dan menawarkan bantuan dana pengobatan sang anak.


Dikutip dari
Rocketnews24
, Senin, 1 Juni 2015, beberapa hari lalu, saat pria itu menjenguk anaknya, tahu-tahu sudah ada sekitar 20 orang asing, yang juga datang menjenguk. Media yang datang mengabadikan momen mengharukan tersebut. Kasus ini menjadi bukti, bahwa rasa tolong-menolong belum mati saat ini.


Hasil tak terduga


Dalam waktu singkat, dana bantuan senilai 800 ribu yuan, atau senilai US$129 ribu, yang juga setara Rp1,7 miliar terkumpul. Angka itu tentu sudah melebihi dana yang dibutuhkan Xia, namun banyak orang tetap bersikeras membantu. Mereka katakan, Xia harus menyimpan uang itu untuk biaya perawatan anaknya di tahun-tahun mendatang.


Biasanya, ini adalah babak akhir, di mana kisah sedih ini mulai berubah bahagia, bahwa anak Xia sukses melakukan operasi, dan keluarga mereka kini bisa hidup bahagia.


Sayangnya, bukan hal itu yang terjadi pada kisah ini. Setelah operasi dilakukan, ternyata kondisi sang anak malah jadi bertambah buruk, dan dokter mengatakan, diprediksi sang anak hanya mampu bertahan hidup sekitar satu bulan ke depan. Tentu hati Xia dan istrinya hancur mendengar vonis ini.


Mendapati jawaban mengecewakan itu, akhirnya Xia dan keluarganya memutuskan untuk kembali ke kampung. Sebelum pulang, kepada media, Xia katakan ingin menghabiskan sisa waktu yang ada, bersama si kecil di desa. Tak lupa, ia mengucapkan beribu-ribu ucapan terima kasih pada semua orang yang telah bersedia membantu.


Xia katakan, ia akan menemani sisa hidup sang anak sampai di embusan napas terakhir. Sebelumnya, ia akan mengajak si kecil jalan-jalan kemanapun ia mau. Sebab, sesungguhnya, hanya cara itu yang Xia tahu untuk memberi kebahagian terakhir bagi bocah itu.


Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya