Sembilan Peraturan Aneh tentang Makanan di Berbagai Negara

Di Belgia, melempar sayuran Brussels sprout pada turis adalah hal yang legal. Jadi jangan kaget jika saat berwisata ke sana dan masyarakat lokal melempar Brussels sprout ke arah Anda.

Setiap ikan sturgeon, paus, lumba-lumba dan porpoise yang ditangkap di pantai Inggris adalah properti Ratu, menurut hukum yang berlaku pada masa pemerintahan Edward II. Hingga saat ini hukum tersebut masih berlaku karena tidak pernah dicabut.

Karena aromanya yang kuat, buah durian dilarang di berbagai bandar udara dan hotel di Asia Tenggara termasuk di alat transportasi di Singapura.

Duduk di taman sembari memberi makan burung-burung adalah hal yang banyak dilakukan orang. Namun, hal ini dilarang di San Francisco. Ya, di sana siapa pun tidak boleh memberi makan burung dara di jalanan atau pinggir jalan kota. Jika melanggar, Anda diharuskan untuk membayar denda yang jumlahnya cukup banyak.

Di Wisconsin, menyajikan margarin sebagai ganti butter untuk publik adalah hal ilegal, kecuali pengunjung restoran memang secara spesifik meminta margarin. 

Pada bulan Oktober tahun 2011, Prancis melarang konsumsi saus tomat di sekolah-sekolah. Hal tersebut dilakukan karena pemerintah setempat merasa saus tomat merupakan hegemoni budaya Amerika yang mengancam tradisi kuliner prancis. Pemerintah ingin memastikan anak-anak familiar dengan resep-resep makanan Prancis agar dapat diturunkan ke generasi-generasi selanjutnya.

Tak ada yang lebih menyegarkan dari menyantap buah semangka di musim panas. Namun, jangan mengharapkan hal itu di Rio Claro, Brazil karena di sini keberadaan atau bahkan konsumsi buah semangka dilarang.

Berencana menyantap gelato atau pizza sambil berjalan-jalan di Italia? Pastikan Anda tidak melakukannya di Florence. Di kota ini terdapat hukum yang mengatakan bahwa makan dan minum di dekat bangunan publik dan gereja adalah perbuatan ilegal.

Tahukah Anda bahwa mengunyah permen karet di MRT (Mass Rapid Transit) di Singapura dapat berakhir pada denda yang cukup tinggi? Ya, mengonsumsi permen karet di Singapura adalah perbuatan ilegal selama lebih dari 20 tahun. Namun, di tahun 2004, hukum sedikit direvisi dan orang diperbolehkan mengunyah permen karet dengan catatan itu merupakan permen karet yang didapat dari resep dokter.

Sementara itu, membuang permen karet sembarangan di Thailand akan didenda minimal sebesar $600 atau sekitar Rp8 juta. Anda juga akan digiring ke penjara jika menolak untuk membayar denda tersebut.