Soto Branggahan Khas Kediri Sejak 1950

Soto Branggahan
Sumber :
  • VIVA.co.id/Dody Handoko

VIVA.co.id - Ketika berada di kota Kediri, tak lengkap rasanya jika tak mencicipi kuliner Soto Branggahan. Disebut begitu, lantaran hanya terlokalisasi di sepanjang Jalan Desa Branggahan, Kecamatan Ngadiluwih, Kabupaten Kediri.

HUT Ke-61, Taspen Tegaskan Komitmen Genjot Kesejahteraan Masyarakat

Tepat di tepi jalan poros jalur selatan penghubung Kediri menuju Tulungagung atau Blitar ini berjejer-jejer warung tradisional dan depot yang buka 24 jam.

Sebagaimana soto-soto lain yang memiliki kekhasan sesuai daerah, di mana soto tersebut dijual, soto Branggahan juga memiliki ciri khas. Ciri khas itu terletak pada cara penyajian yang menggunakan mangkuk kecil dan sendok yang biasa digunakan untuk minum es campur.
Asia Business Council 2024, Menko Airlangga Kasih Bukti Ketahanan Ekonomi Indonesia
 
Dari cerita yang selama ini beredar, kawasan soto tersebut sudah ada sejak 1950. Para pedagang itu umumnya adalah warga sekitar dan telah berjualan soto secara turun-temurun.
Kebakaran Toko Bingkai di Mampang, Karyawan Sempat Dengar Ledakan Sebelum Api Muncul
 
Menurut pemilik warung di daerah tersebut, ciri khas ini memang sengaja dipertahankan sampai sekarang. Selain keunikan peranti penyajiannya, model-model warung pun dipertahankan, yaitu berbentuk petak-petak berjajar di kanan kiri jalan.
 
Ciri khas soto ayam kampung dengan kuah bercampur santan ini disajikan dalam mangkuk kecil beserta gerusan cabai rebus di dasar mangkuk bagi yang meminta rasa pedas.
 
Jadi, jangan lupa mengaduk soto terlebih dahulu sebelum menikmati. Jika tidak, sensasi pedas hanya didapatkan di suapan-suapan terakhir. Anda tak akan puas hanya menikmati semangkuk soto, satu atau dua porsi lagi baru akan terasa puas.

Satu mangkuk soto ini dijual dengan harga yang terjangkau, yakni Rp10 ribu. Sebagai sajian pelengkap, disajikan ampela hati ayam, daging ayam bakar manis, dan kerupuk rambak gurih. (art)
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya