Kafe Ini Pekerjakan Karyawan Berkebutuhan Khusus

Hugs Cafe
Sumber :
  • Facebook/HugsCafe
VIVA.co.id
Mengungkap Rahasia Restoran dari Seorang Chef
- Sebuah kafe baru di Texas, Amerika Serikat, mencuri perhatian masyarakat lokal. Bukan karena menu hidangannya, melainkan karena pihak kafe mempekerjakan staf yang seluruhnya terdiri atas orang-orang dengan kebutuhan khusus.

China Miliki Restoran Resmi Pertama Hello Kitty
Ya, dilansir dari Daily Meal, kafe bernama Hugs Café itu sengaja dibuka sebagai lapangan kerja bagi mereka yang menderita down syndrome dan gangguan perkembangan serta intelektual lainnya.

Restoran Konsep Unik Menawarkan Kue Gratis
Kafe tersebut dirancang untuk memberikan kemandirian dan semangat hidup yang tinggi bagi mereka berkebutuhan khusus.

Bukan rahasia lagi bahwa orang-orang dengan kebutuhan khusus sulit untuk memiliki hidup yang mandiri dan pekerjaan full time, karena keterbatasan mereka. Menurut data sensus, hanya 20 persen orang dewasa berkebutuhan khusus yang memiliki pekerjaan tetap di AS.

Itu sebabnya, kafe ini memberikan kesempatan bagi mereka untuk memiliki penghasilan sendiri dengan bekerja minimal 10-15 jam per pekan sebagai staf kafe.

"Banyak dari mereka yang tidak punya kegiatan di rumah, karena orang tua mereka bekerja setiap hari. Mereka membutuhkan rasa percaya diri dan layak seperti kita semua," ujar pendiri Hugs Cafè.

Salah seorang karyawan kafe, Mike Sessom, merupakan korban kecelakaan mobil 25 tahun lalu. Sejak itu, pria berusia 52 tahun ini menderita sejumlah kerusakan otak.

Namun, kini ia bisa kembali merasa seperti orang normal lainnya, karena telah bekerja di Hugs Cafè selama sembilan jam per pekan. "Saya memiliki keterbatasan akan apa yang bisa saya lakukan. Saya tahu itu. Tetapi, saya melakukan yang terbaik," kata dia.

Karyawan lain bernama Kalyn Bradley, seorang wanita berusia 23 tahun yang menderita down syndrome bekerja sebagai baker atau ahli memanggang kue dan roti di Hugs Cafè

"Kami akan menunjukkan bahwa anak-anak ini, orang dewasa ini, ingin bekerja. Mereka ingin hidup dan mereka ingin melayani pengunjung," ujar Bradley. (art)
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya