Cerita Pedagang Rela Bayar Mahal Demi Lapak di Jalan Sabang

Penjaja Takjil di Jalan Sabang
Sumber :
  • VIVA.co.id/ Al Amin

VIVA.co.id – Bulan Ramadan merupakan bulan yang penuh berkah bagi setiap umat, termasuk bagi pedagang yang mengais rezeki di bulan ini.

Emak-emak Diduga Timbun Takjil, Terciduk Pakai Motor

Sudah menjadi pemandangan yang biasa, saat bulan Ramadan tiba, banyak pedagang dadakan memadati jalanan untuk membuka lapak jajanan khas Ramadan, termasuk di sepanjang Jalan Sabang, Jakarta Pusat.

Dari pantauan VIVA.co.id, setiap sudut trotoar dipadati pedagang dan pembeli yang melakukan transaksi. Pedagang sendiri rela merogoh kocek dalam untuk membuka lapak di jalan.

Zona Hijau dan Drive Thru Jadi Syarat Pasar Sore Digelar di Yogya

Jalan Sabang memiliki sistem pembayaran tersendiri bagi setiap pedagang yang ingin berjualan. Sistem pembayaran yang dikenakan layaknya membayar parkir mobil. Iwan salah satu penjual takjil mengatakan, untuk berjualan di tempat tersebut, dia dikenakan tarif Rp40 ribu per jam.

"Jadi di sini sewa tempatnya kayak bayar parkir mobil, saya sewa dua blok kenanya Rp40 ribu/jam," ujar Iwan kepada VIVA.co.id, Kamis, 9 Juni 2016.

Pemda DIY Tak Larang Pasar Sore Ramadan, Ini Syaratnya

Rata-rata pedagang yang membuka lapak di jalan Sabang mulai pukul 14.00-20.00 WIB, jika ditotal, selama bulan Ramadan pedagang di jalan Sabang harus mengeluarkan Rp7,2 juta untuk uang sewa.

Meski terhitung mahal, Iwan mengaku bisa mendapatkan gantinya dari hasil jual dagangan yang selalu laris manis selama bulan yang penuh berkah tersebut."Ya, Alhamdulillah bisa tercukupi lah," ujarnya.

Ketan Sultan

Resep: Takjil Mewah Ketan Sultan

Takjil satu ini diberi nama, Ketan Sultan. Buat kamu yang suka dengan hidangan ketan, kuliner satu ini bisa diuji coba di dapur.

img_title
VIVA.co.id
1 Mei 2021