Jangan Sering-sering Minum Bubble Drink, Ini Efeknya

Bubble drink
Sumber :
  • Pinterest

VIVA.co.id – Teh atau minuman dengan bola-bola jelly hitam kenyal atau kerap disebut bubble atau boba memang telah lama populer di seluruh dunia. Di Indonesia, Anda bahkan dapat menemui minuman ini dengan mudah di mana saja, baik buatan lokal maupun internasional.

Sering Minum Bubble Tea, Pria Malang Ini Kena Penyumbatan Usus

Tak sedikit yang ketagihan menyeruput teh dan mengunyah bubble-nya. Padahal konsumsi berlebihan minuman ini tidak baik untuk kesehatan dan efek buruknya ternyata sama dengan mengonsumsi permen.

Dilansir laman Next Shark, Asian and Pacific Obesity Prevention Alliance (APIOPA) menyebutkan bahwa konsumsi berlebihan minuman bubble dapat memicu timbulnya risiko obesitas dan diabetes karena kandungan gulanya setara dengan minuman bersoda.

Gibran Jualan Minuman Tradisional untuk Milenial

Disebutkan pula bahwa 28 gram minuman bubble mengandung sekitar 90 gram gula, 7 gram lemak dan 490 kalori. Beberapa minuman teh bubble dengan varian rasa mengandung pemanis yang artinya memiliki kandungan gula lebih tinggi ketimbang teh bubble biasa.

"Anda tentu tidak ingin gula sebanyak itu ada di dalam tubuhmu setiap hari. Hal itu memberikan dampak yang bermacam-macam pada kesehatan," ujar Scott Chan, program manajer APIOPA.

Jangan Tambahkan Es dan Lemon pada Minuman, Ini Alasannya

Tak hanya itu, bola-bola jelly atau bubble juga tidak mengandung nutrisi berarti bagi tubuh. Pada dasarnya bubble ini hanya mengandung karbohidrat, tidak kaya vitamin dan tidak berserat.

Jika masih ingin mengonsumsi bubble tea, barangkali Anda dapat memesan ukuran yang lebih kecil dengan pengurangan kadar gula di dalamnya.

Kue Klepon

Kue Klepon Viral, Kini Ada Minuman Boba Bercita Rasa Klepon

Menggabungkan rasa klepon dengan topping brown sugar boba.

img_title
VIVA.co.id
28 Juli 2020