- VIVA.co.id/Dwi Royanto
VIVA.co.id - Setiap berkunjung ke Kabupaten Tegal, Jawa Tengah, tak lengkap bila tidak mencicip kuliner khas daerah itu. Salah satu kuliner yang bikin ketagihan adalah sate kambing Batibul Bang Awi.
Nama warung sate asli Tegal itu memang tak asing di telinga masyarakat. Di antara kuliner sate di Jawa Tengah, batibul menjadi kuliner paling legendaris. Batibul adalah akronim dari di bawah tiga bulan; maksudnya daging kambing yang berusia kurang tiga bulan. Karena memakai daging muda, sate batibul memiliki rasa yang khas.
Sate Batibul hanya perlu dibakar menggunakan arang selama sepuluh menit, tanpa bumbu khusus. Saat disajikan warna dagingnya putih kecokelatan.
"Meski kita bakar hanya sepuluh menit tanpa bumbu khusus, tapi kami jamin rasa kambing muda ini tetap gurih dan tidak berbau prengus," ujar Rido, seorang pegawai warung Batibul Bang Awi, kepada VIVA co.id pada Jumat, 1 September 2017.
Menyantap sate batibul biasanya dilengkapi sajian sup kambing muda. Pembeli disediakan piring kosong dan meracik sendiri bumbu sesuai selera. Seperti potongan bawang merah, tomat, dan sambal rawit merah.
Cita rasa makin lengkap jika tusukan sate dikucuri kecap manis. Setelah diaduk, barulah sate dicocol ke dalam campuran bumbu itu. Maka sate batibul siap disantap.
"Rasa sate batibul ini memang ngangenin. Empuk dan kombinasi bumbunya enak di lidah. Tiap lewat Tegal saya selalu mampir dan selalu ramai," kata Ade, seorang pembeli.
Selain menjajakan sate kambing muda, warung Bang Awi juga menyediakan sate sapi, sate ayam kampung serta menjual minuman khas Tegal, yakni Teh Poci. Sate kambing Batibul Bang Awi dijual satu kodi (20 tusuk) lengkap dengan nasi seharga Rp77 ribu.
Mencari lokasi warung sate di Tegal itu cukup mudah. Salah satu yang terbesar di Jalan Raya Ujungrusi Adiwerna, Tegal. Warung sate khas kota warteg itu juga telah membuka cabang di kota-kota besar di Indonesia, seperti Semarang dan DKI Jakarta. (ase)
