Sensasi Menjajal Menu Otentik 4 Negara, Mana Paling Lezat?

Makanan pembuka India, Aloo Tikki.
Sumber :
  • VIVA.co.id/Umi Kalsum

VIVA.co.id – Dubai kini telah menjadi kota berbagai bangsa. Bagaimana tidak. Sebanyak 85 persen penghuni Uni Emirat Arab adalah ekspariat dari berbagai penjuru dunia. Dan, sebagian besar tinggal di Dubai. Tak heran jika kota ini menghadirkan beragam restoran dengan cita rasa otentik negara-negara tertentu. Dan, sayang jika dilewati begitu saja.

Menengok Kemeriahan Dubai Menjelang Idul Adha

Saat VIVA.co.id berkunjung ke kota ini beberapa waktu lalu, sedikitnya ada lima restoran yang bisa dicoba dan Anda tidak akan menyesalinya. Satu-satunya penghalang hanya kapasitas perut. Jadi sebelum menyambangi restoran-restoran ini ada baiknya kosongkan perut agar bisa menampung makanan-makanan lezat yang ada di daftar menu. Di mana saja Anda bisa menemukan makanan otentik tersebut, simak berikut ini:

Olea
Olea Restaurant berada di Hotel Kempinski yang menyatu dengan Mall of The Emirates. Restoran ini menyajikan menu otentik Levantine yang dalam bahasa Arab disebut Bilad ash-Sham. Hidangan Levantine merupakan masakan rumahan yang dapat ditemukan di sejumlah negara seperti Yordania, Lebanon, Suriah, Israel, Irak, Siprus, dan Turki.

Lompat Dari Ketinggian 14 Ribu Kaki di Dubai, Berani Coba?

Jenis masakan Levantine antara lain hummus, fattoush berupa salad roti yang digoreng krispi bercampur sayuran, maqloub serupa nasi tim yang dimasak dalam pinggan dengan potongan ayam dan sayuran, kebab, sub lentil, baklava, dan sebagainya. Unsur penting yang tidak boleh terlewatkan dari masakan Levantine adalah minyak zaitun.

Hummush

Keseruan Glenn Alinskie dan Chelsea Olivia Jelajahi Dubai

Smoked mutable yang beraroma asap yang disajikan unik. (Foto:VIVA.co.id/Umi Kalsum)

Meski cukup modern, chef di Olea Restaurant masih menggunakan cara tradisional saat memasak menu buatan rumahan itu. Bahkan sang chef tak segan-segan mendemonstrasikan cara penyajian masakan di depan tamu restoran. Di antaranya smoked mutable yang mirip hummus yang ditampilkan secara unik. Smoked mutable yang berupa pasta terung dicampur kacang-kacangan dan minyak zaitun ditutup dengan sebuah tabung berasap. Sebelum disajikan tabung akan diangkat berputar. Rasanya cukup unik dengan aroma asap.

Maqbous

Maqloub yang mirip nasi tim. (Foto:VIVA.co.id/Umi Kalsum)

Begitu pula saat menyajikan maqloub. Chef tak segan-segan membalik pinggan ke atas piring, lalu menaburinya dengan topping kacang-kacangan. Rasa maqloub sangat lezat, mirip nasi tim, namun porsinya berukuran besar. Potongan ayam dan sayuran yang tersembunyi di dalamnya pun sangat lembut dan juicy. Bumbunya pun pas di lidah, tanpa jejak rempah yang berlebihan.

Fattoush

Fattoush, salad dengan taburan pangsit krispi. (Foto: VIVA.co.id/Umi Kalsum)

Menu favorit kami di restoran ini adalah kebded dajaj, yakni hati ayam yang dimasak dengan buah delima. Rasanya manis-manis gurih, mirip dengan semur namun lebih krimi. Menu ala carte di restoran ini dihargai antara AED 25 atau sekitar Rp90.000 sampai AED 220 sekitar Rp800.000.

Peppermill Diaries
Peppermill Diaries berada di lantai 1 Dubai Festival City Mall, yang berada di kawasan kota mandiri Dubai. Restoran ini menyajikan menu otentik India yang kaya rempah. Restoran ini berhadapan dengan Imagine, kawasan atraksi air mancur dengan cahaya yang spektakuler.

Di restoran ini jangan kaget jika menu pembuka yang disajikan tidak hanya satu jenis. Sebelum bertemu makanan utama, ada empat makanan pembuka yang dihidangkan dan cukup mengeyangkan. Makanan pembuka pertama yang disajikan adalah The Nest, berupa kacang masala, kulit pangsit yang ditaburi buah delima, asam Jawa dan yogurt. Rasanya ringan dengan sedikit asam dan manis.

Makanan pembuka India

Tomato Shorba berkuah pasta tomat nan segar. (Foto:VIVA.co.id/Umi Kalsum)

Makanan pembuka kedua berupa Fattoush Ala Indie, salad sayuran dengan dressing madu dan cuka balsamic. Belum sempat menarik nafas, pelayan yang ramah kembali menyajikan Tomato Shorba  berupa sup tomat dengan penyajian unik sebagai makanan pembuka ketiga. Semula mangkuk yang tersaji hanya berisi potongan tomat segar, daun ketumbar dengan rebusan mentega, dan bakpao yang digoreng tipis sehingga menyerupai keripik. Pelayan lalu akan menuangkan kuah sup tomat panas berwarna jingga dari teapot ke masing-masing mangkuk. Rasanya jangan ditanya, lezat dan menyegarkan.

Nasi briyani dan ayam tikka

Ayam tikka dengan nasi briyani. (Foto:VIVA.co.id/Umi Kalsum)

Selanjutnya ada Aloo Tikki dan Kataifi Praws sebagai makanan pembuka keempat. Aloo Tikki berbentuk seperti perkedel yang terbuat dari campuran kentang dan tepung tapioka dengan isi kacang tumbuk yang digoreng. Disajikan dengan saus kacang lentil dan taburan daun mint. Sedangkan Kataifi Praws berupa udang berbalut mie beras yang digoreng renyah bersimbah saus mangga dan chili salsa, serta sejumput salad.

Adapun makanan utama andalan restoran ini chicken tikka yang disajikan dengan nasi briyani, dan saus lentil. Rasanya berempah dan gurih. Dada ayam yang menjadi bahan utama menu ini sangat lembut saat digigit. Sementara hidangan penutup paduan sorbet dan puding strawberi nan lembut dan lumer di mulut. Menu ala carte di restoran ini dihargai AED 26 hingga AED 165.

Arabian Tea House Cafe
Jika ingin mencicipi makanan original Arab, datanglah ke restoran ini. Suasananya khas Timur Tengah, apalagi restoran ini berada di kawasan kota tua Dubai. Persisnya di Distrik Al Fahidi yang masuk kawasan cagar budaya.

Menu seperti nasi briyani, nasi makbous, samosa, roti tapas dan aneka kebab menjadi andalan. Rasa rempah pada nasi makbous tidak terlalu kuat. Namun justru di sini kelebihannya. Kelebihan lain, porsinya yang jumbo. Nasi briyani dan makbous benar-benar memenuhi piring saji, sehingga cukup dibagi untuk tiga orang.

Nasi makbous

Nasi makbous dengan porsi jumbo. (Foto:VIVA.co.id/Umi Kalsum)

Arabian Tea House Cafe juga menyajikan shawarma dan aneka teh. Jika makan siang tiba, Anda harus sabar menanti antrean. Karena restoran berkapasitas sekitar 50 orang ini selalu penuh. Makanan otentik Arab juga disajikan di restoran Al Mushowa di kawasan Riverland, Dubai Parks and Resorts.
 
Thiptara
Restoran ini merupakan bagian dari kompleks Hotel Palace Downtown. Racikan andalannya adalah menu otentik Thailand Selatan. Dalam bahasa Thai, Thiptara memiliki arti Sihir di Atas Air. Tidak heran, karena sebagian restoran ini seperti mengambang di atas air The Dubai Foutain. Jadi, bayangkan saat Anda  menikmati santap malam, tiba-tiba muncratan air mancur menghentak dan abra (perahu khas lokal) melintas di depan mata. Sangat romantis.

Untuk menyajikan menu klasik Thailand Selatan, Thiptara menggunakan bahan baku yang sudah tidak asing lagi di telinga kita, seperti cabai, daun basil, jahe, dan sereh. Paduan rempah dan bumbu yang sudah tidak asing ini membuat menu pembuka, Tom Yum Goong, yang berisi potongan cumi, udang, dan jamur dengan kuah bening ini seolah menebus kerinduan terhadap masakan tanah air. Semangkuk Tom Yum Goong di restoran ini dihargai AED 68 atau sekitar Rp250 ribu.

Makanan penutup di Triptara

Hidangan penutup di Thiptara berupa pisang goreng dan es krim kelapa dengan toping aneka berri.(Foto:VIVA.co.id/Umi Kalsum)

Jika ingin sup yang lebih krimi, Anda bisa memesan Thai Kha Gai yang mirip Tom Yum Goong, hanya saja kuahnya ditambahkan susu cair. Atau, Thai Kha Talay, sup tradisional dengan kuah santan pedas berisi aneka seafood, daun herba dan jamur.

Sementara untuk menu utama yang harganya di kisaran AED 118 sekitar Rp430 ribu hingga AED 208 (Rp750 ribu) ini terdapat 25 pilihan menu dengan bahan baku utama seafood, daging atau ayam. Sedangkan hidangan penutup memiliki 10 pilihan dengan harga antara AED 20 (Rp70 ribu) hingga AED 98 (Rp360 ribu).

Sapori Di Bice
Tempat makan ini terletak di Al Safa Road, Citi Walk, Dubai. Sapori Di Bice menawarkan menu otentik Italia, seperti pizza, ravioli, caserol, pasta, dan risoto. Cara memasak pizza di resto ini masih mengadopsi unsur tradisional yakni menggunakan kayu bakar di dapur terbuka. Salah satu varian pizza yang ditawarkan adalah tartufo. Pizza ini terlihat sederhana dengan topping lelehan keju kambing dan parutan jamur truffle. Rasanya sangat lezat dengan aroma truffle yang khas. Seloyang pizza ini dihargai AED 76 atau sekitar Rp280 ribu.

Tomato soup makanan pembuka Italia

Zuppa Rustica al Pomodoro, sup tomat dengan keju dan saus pesto. (Foto:VIVA.co.id/Umi Kalsum)

Sapori juga memiliki sederat menu salad seperti Insalata di Pollo yang merupakan salad ayam bercampur sayuran dengan dressing ramuan kacang walnut dan krim mustard. Saat berkunjung ke resto ini jangan lupa memesan sup. Ada tiga pilihan jenis sup, antara lain Zuppa Rustica al Pomodoro yang berupa sup tomat dengan keju dan saus pesto. Atau, Crema di Patate al Rosmarino yakni sup kentang dengan taburan rosemary dan jamur truffle. Harganya paling mahal AED 39 atau sekitar Rp142 ribu.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya