Jangan Sepelekan Stres dalam Rumah Tangga

Ilustrasi pasangan.
Sumber :
  • REUTERS/James Lawler Duggan

VIVA – Seorang ibu di Jombang, Jawa Timur, melakukan percobaan bunuh diri dengan meminum racun serangga. Mirisnya, ibu itu juga mengajak ketiga buah hatinya yang sangat kecil untuk meminum racun serangga juga.

Detik-detik Mengerikan ODGJ Bacok Tetangganya Pakai Parang di Koja

Kasus serupa bukan sekali saja terjadi di Indonesia. Bahkan, di berbagai negara lain, kasus seperti ini juga cukup banyak terjadi.

Apa yang bisa kita ambil pelajaran dari hal ini adalah, perlunya orangtua melakukan pengecekan kesehatan jiwa secara berkala, terutama ketika ibu atau ayah berada dalam kondisi stres yang signifikan.

Jangan Anggap Remeh, Ini 4 Tanda yang Menunjukkan Anda Alami Stres

Into The Light, komunitas yang peduli pada kesehatan jiwa, dalam keterangan tertulisnya pada VIVA mengatakan, bagi ibu dalam kondisi hamil dengan riwayat gangguan jiwa seperti psikotik dan depresi sebelumnya diharapkan lebih sering berkonsultasi dengan psikolog atau psikiater, apabila mengalami kecemasan, perubahan suasana hati dan mengalami hal-hal tidak nyaman secara psikologis lainnya.

"Dikarenakan, adanya kemungkinan bahwa gangguan kejiwaan pascamelahirkan pada ibu setelah keluar dari rumah sakit. Maka, kita perlu lebih peka terhadap gejala gangguan kejiwaan yang mungkin muncul dan berpotensi pada maternal filicide-suicide," tulis Into The Light dalam rilis yang diterima VIVA, Kamis 25 Januari 2018.

Ekonomi Dunia Bergejolak, BI Buka-bukaan Hasil Stess Test Terbaru Sektor Perbankan

Filicide-suicide sendiri merupakan perilaku di mana ibu membunuh anak-anaknya, kemudian diakhiri dengan melakukan bunuh diri.

Selain itu, para profesional kesehatan jiwa juga perlu melakukan langkah dalam mencegah maternal filicide-suicide. Penting untuk melakukan deteksi dini dan identifikasi gangguan jiwa di masa sebelum dan sesudah kelahiran.

Ibu dengan gangguan psikotik yang memiliki waham (halusinasi) kejar dapat dipisahkan dari anak untuk sementara dan/atau dirawat di rumah sakir. Adanya waham kejar sehubungan dengan anak dapat menjadi faktor risiko untuk ibu berpikir bahwa anaknya tidak akan memiliki masa depan yang baik, sehingga memicu filicide-suicide.

Sementara itu, ibu dengan depresi, terutama yang juga memiliki kecenderungan bunuh diri, dapat ditanyakan mengenai nasib anak mereka jika mereka meninggal akibat bunuh diri. Jawaban dapat bervariasi dari pasangan yang ditinggalkan akan dapat menjaga anak mereka, atau turut membawa anaknya bersama mereka ke surga atau keluar dari dunia yang kejam.

"Setiap ancaman mengenai keselamatan anak dan bunuh diri ini harus ditangani dengan serius," demikian tertulis di keterangan resmi Into The Light.

Into The Light juga mengimbau agar masyarakat perlu menghentikan stigma terhadap kasus terkait, supaya tidak menghambat upaya pencarian pertolongan dari ibu dengan riwayat gangguan jiwa, terutama yang memiliki kecenderungan bunuh diri dan filicide-suicide.

Media juga diminta agar tidak menyebutkan identitas seperti nama dan alamat, detail metode, asumsi penyebab tunggal dari ibu atau ayah yang membunuh anak, lalu membunuh dirinya sendiri.

Pemberitaan yang sehat dan aman juga dapat melindungi orang dengan gangguan depresi dari pemikiran bunuh diri akibat terpapar dengan metode bunuh diri yang terlalu jelas.

Di Indonesia, Anda dapat menghubungi motherHOPE Indonesia untuk informasi dan kelompok dukungan lebih lanjut mengenai kesehatan jiwa ibu.

Jika Anda butuh bantuan konsultasi untuk mengatasi masalah depresi atau Anda melihat orang yang ingin melakukan aksi bunuh diri bisa menghubungi nomor darurat Kementerian Kesehatan di 119.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya