Trik Cerdas Menjadi Ibu Kekinian yang Berkualitas

Ilustrasi ibu dan anak atau parenting.
Sumber :
  • Pixabay

VIVA – Sosok perempuan di masa kini, harus menjadi yang serba bisa. Banyak wanita karier yang juga menjalani multiperan, menjadi istri sekaligus ibu dari anak-anaknya.

Mendidik Generasi Tangguh: Tips Dokter Aisah Dahlan Cegah Anak Terjerumus Liberalisme
Untuk bisa tetap berkarier dan mengerjakan tanggungjawabnya di rumah, Menteri Kesehatan RI, Nila F Moeloek, menuturkan bahwa pengetahuan yang dimiliki wanita harus luas dan terbuka.
 
Mona Ratuliu Ungkap Pentingnya Bergaul Lahir Batin dengan Anak
"Seorang perempuan harus berpengetahuan luas. Bagaimana mau menjamin kesehatan anak kalau nggak ngerti makanan pendamping bagi anak? Kita semua tahu, penyebab gizi buruk tak hanya soal makanan, melainkan juga para ibu yang tak paham kebutuhan gizi anak," ujar Nila di Kementerian Kesehatan, beberapa waktu lalu.
 
Wanita Disebut Banyak Nuntut Pria, Begini Jawaban Menohok Prilly Latuconsina
Sosok wanita kekinian juga harus mampu menjaga diri dan kesehatannya. Sebab, tak sedikit pekerja perempuan yang memilih mengonsumsi sembarang makanan saat jam istirahat. Jika kesehatan pekerja perempuan terjaga dengan baik, otomatis pekerjaan di luar maupun tanggung jawab di rumah terselesaikan dengan baik.
 
"Selanjutnya, pekerja perempuan harus bisa kelola rencana kehamilannya. Jadi bisa tetap bekerja sembari merencanakan kehamilan, menghitung  kemampuan rumah tangga, berapa anak yang dibutuhkan. Kalau PNS bergaji 4 juta, misalnya, ya jangan 12 anak. Harus dihitung dengan baik," paparnya.
 
Pengelolaan dalam segi keuangan, lanjut Nila, harus dimiliki oleh kaum wanita. Menurut Nila, pembiayaan seorang anak sangat mahal jika mau hitung-hitungan. Terakhir, lingkungan kerja yang sehat dan bersih juga diwajibkan untuk mencegah paparan kuman penyakit.
 
"Memiliki lingkungan kerja yang sehat dimulai dari pola makan sehat sangat diperlukan di ruang kerja, karena yang bekerja biasanya perempuan usia produktif. Serta, banyak para ibu yang berkorban untuk anak, membawa pulang ASI hasil pumping untuk diberikan pada anak." 
 
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya