2 Tanda Utama Wanita Siap Jadi Ibu yang Baik, Kamu?

Ilustrasi wanita.
Sumber :
  • Pixabay/pexels

VIVA – Harapan yang umum bagi pasangan baru menikah, untuk segera memiliki buah hati. Tapi, bagi wanita yang pertama kalinya menantikan momongan, ada keraguan dan kecemasan yang melanda.

Dukungan Tepat untuk Ibu agar Sukses Mengasuh Buah Hati

Menurut psikolog Della, M.Psi, ada poin utama yang menandakan seorang wanita sudah siap untuk memiliki anak. Pertama, ia sudah merasakan kebutuhan dan dorongan yang kuat untuk berbagi dan merawat orang lain di luar pasangan dan keluarga.

"Kedua adalah dia sudah bisa mengontrol emosinya, tidak panik, karena saat hamil ada peluang cemas dan panik yang besar," ujar Della saat konferensi pers peluncuran buku Anti Panik Menjalani Kehamilan di Sheraton Grand Jakarta, Kamis, 19 April 2018.

Berdamai Menjadi Ibu

Cemas memang perasaan yang tidak mungkin dihindari saat seorang wanita menghadapi kehamilan, terutama jika itu adalah kehamilan pertama. Meski demikian, psikolog Tiara Puspita N., M.Psi mengatakan, cemas merupakan hal yang wajar bagi perempuan yang baru hamil.

"Tapi, perlu dilihat juga sejauh mana intensitas kecemasan itu. Kalau berlebihan dan dirasa mengganggu aktivitas keseharian, perlu dikonsultasikan ke psikolog," ujar Tiara.

Tujuh Tips Menjadi Ibu Terbaik untuk Anak

Pasangan Kekasih.

Begitu pun dengan calon ayah, kehadiran calon anggota baru keluarga tentu membawa kecemasan dan kepanikan tersendiri baginya. Tiara mengungkapkan, biasanya yang menjadi kecemasan ayah ketika akan mendapatkan buah hati pertamanya adalah apakah ia bisa menjadi ayah yang baik atau tidak bagi anaknya.

Kemudian kecemasan finansial di mana pengeluaran akan berubah, dari yang awalnya hanya menghidupi dua orang kini harus bertambah menjadi tiga orang. Perubahan lingkungan seperti lingkungan sosial atau pertemanan juga menjadi kecemasan bagi ayah baru.

"Beberapa calon ayah biasanya akan panik ketika memasuki proses melahirkan. Kecemasan itu normal, tapi jika sangat menganggu hingga mempengaruhi kehidupan sehari-hari, sebaiknya berkonsultasi dengan tenaga profesional," imbuh Tiara.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya