8 Kunci Jadi Orangtua yang Baik, Mulai dari Cinta pada Diri

Ilustrasi orangtua anak
Sumber :
  • Pixabay/publicdomainpictures

VIVA – Tekanan pekerjaan, masalah finansial, dan tuntutan sosial, kerap menjadi tantangan yang menguji kesabaran dalam menjalankan peran pengasuhan. Tidak jarang hal itu menimbulkan dampak negatif berupa kecemasan, depresi, kelelahan, dan kesepian, yang berdampak pada interaksi pada anak. Padahal, sebagai orangtua, kita ingin membesarkan anak dengan suka cita dan limpahan kasih sayang.  

30 Kata-kata Motivasi untuk Diri Sendiri Bangkit dari Kegagalan

Seperti kita tahu orangtua yang bahagia, menumbuhkan anak dan keluarga yang bahagia pula. Nah, bagaimana berdamai dengan semua tekanan itu, agar kita menjadi orangtua yang bahagia? Ternyata langkah awalnya adalah memberi cinta untuk diri sendiri.

Berikut ini saran dari Marika Lindholm, Ph.D, founder ESME.com (Empowering Solo Moms Everywhere, seperti dikutip laman Psychology Today:

Cegah Tindakan Kekerasan dengan Ciptakan Kebahagiaan Anak di Rumah

1. Prioritaskan perawatan diri dan cukup tidur
Kelelahan dan kurang perawatan diri sering kali menjadi ciri utama pengasuhan, dan hal ini kerap menjadi pemicu stres.

Perawatan kulit berjerawat.

Bukan Dijor Materi, Ini Tips Psikolog Bikin Anak Bahagia

Kuncinya, berikan diri Anda perawatan yang sama dengan yang Anda berikan pada anak, dalam hal makanan sehat, tidur, dan olahraga. Perlu kita ingat, orangtua yang kelelahan hingga jatuh sakit, justru melahirkan emosi negatif yang dapat merugikan keluarga.

2. Akui rasa sakit psikologis
Cedera psikologis sama pentingnya dengan cedera fisik. Tak peduli seberat apa pun pengalaman masa lalu, langit tak selamanya kelam karena ada binar matahari di ujung pagi. Memahami dan menyembuhkan rasa sakit psikologis kita adalah ekspresi utama cinta diri.

3. Miliki optimisme
Apakah Anda memiliki sisi pesimis? Selalu merasa takut dan khawatir terjadi hal buruk membuat pikiran Anda waswas? Hal ini wajar, karena membantu kita tidak lengah dalam menjaga anak. Tapi jangan sampai berlebihan. Jalani hari dengan percaya pada diri sendiri dan orang lain akan menyebarkan optimisme dan suka cita kepada anak-anak.

Anak remaja cenderung canggung untuk dekat dengan orangtua

4. Beri diri Anda pujian
Daripada fokus pada kekurangan dan rasa bersalah atas ketidaksempurnaan sebagai orangtua, lebih baik Anda mencari kelebihan yang bisa ditonjolkan. Hal ini secara otomatis juga memancarkan aura positif dan rasa bahagia yang menular pada anak-anak. Sebagai orangtua kita tidak harus sempurna, kok, cukup jadi yang terbaik saja buat anak-anak.

5. Tetapkan rasa syukur
Anak-anak menawarkan banyak alasan untuk bersyukur, termasuk kesehatan, prestasi, dan cinta tanpa pamrih. Bersyukur untuk masa-masa Anda dan pasangan memperluas kesejahteraan dalam keluarga. Meski pahit dan penuh luka, masih tetap bertahan dengan komitmen bersama. Coba mulai setiap hari dengan bisikan terima kasih, dan perhatikan manfaatnya.

6. Beri hadiah untuk diri sendiri
Untuk kerja keras Anda karena setiap hari memasak sarapan sehat untuk keluarga, berhasil mendampingi anak belajar hingga ia mendapat nilai ujian terbaik, sukses melatih balita buang air di toilet, tak ada salahnya memberi hadiah untuk diri Anda. Ini adalah pengingat ritual bahwa kerja keras Anda layak diapresiasi, bahkan oleh diri sendiri.

Ilustrasi kado atau hadiah.


7. Lepaskan tujuan yang tidak realistis
Bercita-cita meraih sesuatu tentu boleh saja. Tapi tanyakan pada diri sendiri, apakah itu masih realistis dan memungkinkan untuk dicapai? Tujuan yang tidak realistis justru membuat hidup makin terbebani.

8. Rencanakan liburan
Melarikan diri dari rutinitas harian kita menghasilkan manfaat psikologis yang luar biasa. Pemandangan alam terbukti mengurangi stres, baik Anda me time seorang diri atau bersama keluarga. Jadi, kapan mau liburan?

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya